TIMES JATIM, PACITAN – Anggota DPRD Pacitan, Arifin, mendukung penuh upaya Pemerintah Desa Semanten, Kecamatan Pacitan menjadikan makam pendiri Pondok Tremas KH Abdul Manan Dipomenggolo sebagi lokasi wisata religi.
"Desa Semanten lagi mengalakkan wisata religi di makam pendiri Pondok Tremas dan termasuk tokoh dunia, yakni KH. Abdul Manan Dipomenggolo. Sebagai wakil rakyat, saya mendukung penuh agar bisa terealisasi," katanya, Jumat (7/1/2022).
Dirinya selama ini sudah berkomunikasi dengan pihak pemdes dan ke depan akan terus dilakukan pendampingan sekaligus program yang bisa mendukung terealisasinya wisata religi tersebut.
"Tentu dengan pendampingan dan program yang bisa mendukung realisasi wisata religi Desa Semanten. Kita harus bersyukur di Pacitan memiliki ulama yang mendunia dan melahirkan para tokoh-tokoh besar, seperti Syaikh Mahfudz Attarmasi yang juga melahirkan para murid di antaranya KH. Hasyim Asyari dan lainnya," imbuhnya.
Peziarah atau Kades Semanten lantunkan doa di makam KH. Abdul Manan Dipomenggolo (Foto: Rojihan/TIMES Indonesia)
Sementara itu, Kepala Desa Semanten Muhammad Sarifudin Hidayat saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya telah menyusun kepengurusan perihal kemakmuran makam tersebut dengan melibatkan keluarga Pondok Tremas.
"Untuk wisata religi, kami sudah menyusun pengurus, jadi terkait dengan kemakmuran maqbaroh kita melibatkan dzuriyah, tokoh, dan lembaga desa untuk bersama-sama mengurusi maqbaroh," terangnya.
Pihaknya pun telah mengusulkan kepada Pemkab Pacitan, Pemprov Jawa Timur dan pusat untuk mewujudkan wisata religi yang akan berimbas kepada peningkatan ekonomi, pendapatan asli desa dan lainnya.
Saat ini dirinya sudah memiliki master plan guna mengedukasi, dan menyambung antara rest area dan wisata religi desa.
"Untuk edukasi ke bawah, dalam rangka destinasi wisatanya yang kami sampaikan tadi sambung-menyambung mulai dari rest area yang berada di halte dan wisata religinya kemudian wisata desanya," jelasnya terkait pengembangan makam KH Abdul Manan Dipomenggolo Pacitan menjadi wisata religi. (*)
Pewarta | : Rojihan |
Editor | : Ronny Wicaksono |