TIMES JATIM, MAGETAN – Pemkab Magetan, Jawa Timur melalui dokter RSUD dr Sayidiman membantah isu miring yang menyebut rumah sakit sengaja meng-covid-kan pasien. Hal itu seiring beredarnya beragam komentar terkait isu tersebut di sejumlah kalangan masyarakat.

Seperti yang terlihat di media sosial (medsos) Facebook. Warganet pun ramai-ramai menggunggah komentar seputar pelayanan di RSUD dr Sayidiman.

Ada yang menanggapi dengan positif dan juga negatif. Namun, tidak sedikit warganet yang menyampaikan nyinyiran serta keluh kesah.

Satu di antaranya, akun bernama Pe'onk saat berkomentar di sebuah group medsos Facebook Berita Magetan pada Jumat (9/7/2021). Ia beranggapan jika ingin mendapatkan kamar rawat inap di rumah sakit harus mau tanda tangan Covid-19. Komentar itu berdasar informasi dari tetangganya yang sempat ditolak.

Komentar warganet terkait isu meng-covid-kan pasien di RSUD dr Sayidiman Magetan. (Foto: Tangkapan Layar TIMES Indonesia)

Sedangkan, akun bernama Amar Alkhozini. Ia meminta masyarakat tidak takut unuk melapor jika menemukan bukti kejanggalan.

Atas dasar hal itu, Pemkab Magetan melalui pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sayidiman Magetan angkat bicara. Plh Kepala Bidang Pelayanan RSUD dr Sayidiman Magetan, dr Bambang Purwadi Sp.OT menjelaskan, ada sejumlah tahapan yang harus dilalui apabila terdapat pasien baru di IGD dengan rekomendasi rawat inap. Salah satunya, skrining Covid-19 terlebih dahulu berdasarkan pemeriksaan klinis dan penunjang.

Komentar warganet terkait isu meng-covid-kan pasien di RSUD dr Sayidiman Magetan. (Foto: Tangkapan Layar TIMES Indonesia)

"Jadi dilakukan pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan swab antigen. Nantinya bakal diketahui apakah mengarah kepada Covid-19 atau tidak," jelas Bambang Purwadi, seperti dalam video yang dibuat oleh Humas Promkes RSUD dr Sayidiman.

Sebelumnya saat acara bertajuk Ngobrol Bareng, Plt Direktur RSUD dr Sayidiman, drg Ratnawati juga pernah mengklaim bahwa pihaknya tidak pernah meng-covid-kan pasien. Menurutnya, kurangnya pemahaman masyarakat menjadi pemicu munculnya kesalah pahaman. Kendati begitu, dia juga berjanji akan terus memperbaiki serta meningkatkan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

"Tidak ada niat dan tindakan untuk mengcovidkan pasien maupun penderita penyakit non covid yang sedang berobat di RSUD dr Sayidiman. Prosedur penanganan yang harus dilakukan selama pandemi ketika pasien datang di rumah sakit perlu di sosialisasikan pada masyarakat, agar tidak ada miskomunikasi," ucap Plt Direktur RSUD dr Sayidimanatau rumah sakit milik Pemkab Magetan ini.(*)