TIMES JATIM, SURABAYA – Dr.Lia Istifhama M.E.I mengapresiasi berbagai langkah dan upaya pemberantasan narkoba yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN).

Anggota DPD RI terpilih periode 2024-2029 ini mengakui langkah BNN dalam garda terdepan memerangi penanggulangan narkotika di Indonesia. Tapi tentu BNN juga sangat membutuhkan peran serta seluruh elemet masyarakat dalam masalah yang menjadi momok merusak generasi bangsa tersebut.

“Kerja nyata yang dilakukan BNN selama ini dalam pemberantasan penyalahgunaan narkoba sangat patut kita dukung. Namun, upaya seperti itu bukan hanya tugas negara atau BNN saja, tapi tugas kita semua sebagai bagian publik atau masyarakat. Kita semua memiliki tanggung jawab besar untuk mampu berperan secara nyata memberantas narkoba," kata aktivis perempuan Jatim yang akrab disapa Ning Lia ini usai mengisi Podcast di Kantor BNN Surabaya, Jumat (13/9/2024).

Keponakan Gubernur Jatim 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa ini juga menyebut peran sentral keluarga.

“Peran sentral adalah pada keluarga, baik sebagai langkah preventif maupun kuratif. Melalui entitas keluarga, terbentuk langkah preventif paling efektif, yaitu pembentukan pendidikan agama dan akhlak, kasih sayang, rasa aman, bimbingan dan perhatian, sehingga keluarga selalu ada ketika dibutuhkan, mengetahui kebutuhan anak-anak, memberikan kebebasan dengan pengawasan aktif dan bijaksana, dan dorongan semangat untuk mencapai prestasi," jelas Senator Cantik yang bakal dilantik 1 Oktober 2024 ini.

Ning Lia mengungkapkan jika  penyalahgunaan narkoba dikalangan Generasi Z (Gen Z) semakin memprihatikan.

"Hasil survey nasional yang dirilis oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun ini menunjukkan angka peningkatan tersebut, dimana prevalensi penyalahgunaan narkotika di Indonesia  tahun 2023 sebesar 1,73% atau setara dengan 3,3 juta penduduk Indonesia yang berusia 15-64 tahun. Data ini juga menunjukkan adanya peningkatan penyalahgunaan narkotika secara signifikan pada kalangan kelompok umur 15-24 tahun atau genZ," paparnya.

Realitas ini menunjukkan bahwa gerakan perlawanan terhadap penyalahgunaan narkoba harus direspon secara masif oleh seluruh elemen masyarakat.

"Seruan Badan Narkotika Nasional (BNN) agar masyarakat bergerak dan bersama melawan narkoba dalam mewujudkan Indonesia bersinar (bersih dari narkoba) harus disertai dengan kewaspadaan, kesadaran dan komitmen serta keberanian dalam melawan segala bentuk kejahatan narkotika," tegasnya.

"Saya mengajak seluruh stakeholder, seluruh elemen masyarakat berkolaborasi membantu Pemerintah dalam hal ini BNN dalam garda terdepan memerangi penyalahgunaan Narkotika," ajak Ning Lia.

Sementara, Humas BNN Kota Surabaya, Dr. Singgih Widi Pratomo, menyampaikan jika BNN terus berkolaborasi dengan aparat penegak hukum (APH) dalam memberantas narkoba. 

"Baru-baru ini, BNN Surabaya mengamankan 8 tersangka pada penggerebekan warung andok di Jalan Kunti, Surabaya. Kami lakukan penangkapan bersama gabungan TNI-Polri," katanya.

Singgih mengamiini apa yang disampaikan Dr. Lia Istifhama terkait pentingnya peran keluarga dalam memberantas potensi narkoba di kalangan anak muda atau genZ

“Yang disampaikan ning Lia sangat benar, bahwa upaya kuartif dan preventif memang di tangan keluarga sebagai lingkungan sosial yang paling melekat,” terangnya.

Ia pun memberikan harapan besar dan kolaborasi bersama Ning Lia yang nanti duduk di kursi Senator RI.

"BNN Surabaya punya chemistry, punya sejarah sendiri dengan Ning Lia. Dulu Ning Lia bersama BNN melakukan distribusi bantuan obat Covid. BNN Surabaya juga pernah berkunjung ke Pondok Pesantren milik almarhum ayah Ning Lia, Kiai Masykur Hasyim. Saat itu kami ke Ponpes Raudlatul Banin wal Banat awal tahun 2018 untuk melakukan sosialisasi bahaya narkoba di kalangan mahasiswa," ceritanya.

"Kami berharap Ning Lia berkolaborasi dengan BNN dalam penanggulangan masalah narkotika khususnya di Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya," harap Singgih. (*)