TIMES JATIM, JAKARTA – Di tengah era pandemi sekarang ini, mendidik anak mempunyai tantangan yang besar. Baik dari sisi kesiapan infrastruktur teknologi, maupun tantangan psikologis yang ada. Namun, yang paling penting, didiklah anak sesuai dengan kondisi zamannya. Demikian ungkapan Plt. Kepala Pusdatin Kemendikbud RI, M Hasan Chabibie.

"Saya ingin mengawali dengan petuah Sayyidina Ali RA. Didiklah anak sesuai dengan zamannya, karena kita tidak akan hidup satu zaman dengan mereka. Pada kondisi pandemi inipun, petuah Sayyidina Ali masih sangat relevan," ungkap M. Hasan Chabibie, kepada media ini, Rabu (29/07/2020).

Beberapa waktu lalu, M. Hasan Chabibie menyampaikan presentasi dalam agenda webinar pendidikan dan smart parenting. Agenda webinar 'Smart Parenting di Masa Pandemi dan Era Adaptasi Kebiasaan Baru', yang diselenggarakan Dharma Pertiwi.

Agenda ini dihadiri beberapa narasumber, yakni Plt. Kepala Pusdatin Kemendikbud, M. Hasan Chabibie, Ketua Umum Dharma Pertiwi Nyonya Nanny Hadi Tjahjanto, Sekretaris Dirjek GTK Kemendikbud Prof. Dr. Nunuk Suryani, Abdul Arsyad, dan Ny Septi Wulandari.

"Generasi ibu-ibu di sini, dengan cucu-cucunya yang sekolah sekarang ini, tentu berbeda. Generasi ibu-ibu yang lahir tahun 60 atau 70an, itu generasi digital immigran, dulu isinya televisi, koran atau radio," ungkap M. Hasan Chabihie, yang juga pengasuh Pesantren Baitul Hikmah.

Praktisi pendidikan yang juga penulis buku 'Literasi Digital' itu menyampaikan bahwa penting memahami perkembangan anak di tengah ekosistem teknologi sekarang ini. "Hari ini, kita mengenal adik-adik kita yang di sekolah dasar dan menengah, sebagai digital native.

Jadi mereka yang secara nature merupakan digital native, kanan, kiri, depan dan belakang itu ekosistem IT-nya sudah terbentuk. Jadi, ada perbedaan generasi," jelas Hasan.

"Nah, Sayyidina Ali, menyampaikan didiklah anak sesuai dengan zamannya. Kalau sekarang saja, kita sudah berbeda zaman, apalagi 20-30 tahun mendatang saat nanti putra-putri atau cucu-cucu kita akan besar," demikian pendapat M. Hasan Chabibie.

Plt. Kepala Pusdatin Kemendikbud itu menyampaikan zaman sekarang sudah semakin berbeda lagi. Ini tugas yang luar biasa bagi para pendidik, bagi bapak ibu semua. Dan tentunya semua lembaga pendidikan, di mana koordinasi dan aktifitas itu dilakukan bersama-sama. Lebih khusus lagi, di bawah naungan keluarga besar TNI.

"Ini saya pikir butuh effort dan ikhtiar yang luar biasa. Apalagi di era pandemi kali ini. Pendidikan klasikal saja, yang saya tahu betul, bapak ibu betapa sabarnya menghadapi anak-didik kita," terangnya. M. Hasan Chabibie menyampaikan betapa perjuangan para guru untuk mendidik, harus diapresiasi.

"Makanya, di era pandemi sekarang ini, justru banyak siswa, yang ingin kembali ke sekolah. Katanya orang tuanya lebih galak daripada gurunya. Itu banyak cerita yang beredar terkait itu. Artinya, kita bisa membayangkan betapa sabarnya bapak-ibu kita pada saat mendidik di kelas masing-masing," jelas Hasan.

Ia menyampaikan betapa penting untuk memahami posisi guru dan pendidik, seraya mendukung mereka agar pembelajaran lebih maksimal. M. Hasan Chabibie menjelaskan bahwa generasi sekarang ini, yang berproses di tengah pandemi, ke depan akan menjadi generasi tangguh.

"Kami dari Pusdatin Kemendikbud baru saja melaunching generasi Ki Hajar, secara online. Kami menyebut generasi sekarang ini sebagai generasi Ki Hajar, atau Gen Ki Hajar. Apa itu generasi Ki Hajar? Yakni generasi digital native yang mewarisi semangat belajar, sebagaimana diwariskan oleh founding fathers kita, Ki Hajar Dewantara," ungkapnya.

Hasan Chabibie mengajak segenap pihak untuk saling membantu agar pendidikan semakin berkualitas. Pihaknya, Pusdatin Kemendikbud RI mengajak para pihak untuk berkolaborasi bersama untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik. (*)