TIMES JATIM, MOJOKERTO – Pemkab Mojokerto terus berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (PPKT).

Program ini resmi dimulai dengan peletakan batu pertama pembangunan rumah swadaya oleh Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, di Desa Mojopilang, Kecamatan Kemlagi, Selasa (28/10/2025).

Di desa ini, sebanyak 97 warga menjadi penerima manfaat Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSRS). Dari jumlah tersebut, 94 unit rumah dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) program PPKT, sementara tiga unit lainnya dibangun melalui kolaborasi sektor swasta, yakni BAZNAS Kabupaten Mojokerto dan Perumdam Mojopahit.

Dari 94 rumah bersumber DAK itu, 40 unit dilakukan peningkatan kualitas rumah (rehabilitasi) dengan bantuan senilai Rp20 juta per rumah, dan 54 unit dibangun baru dengan bantuan Rp50 juta per rumah.

Menurut Bupati, program ini merupakan langkah nyata pemerintah daerah dalam mengentaskan rumah tidak layak huni (RTLH) serta mendorong kolaborasi lintas sektor.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS dan pihak swasta yang telah berkolaborasi dengan pemerintah daerah. Program ini tidak hanya memperbaiki rumah, tapi juga kualitas hidup masyarakat Mojokerto,” ujarnya.

Bupati menambahkan, keberhasilan program di Desa Mojopilang diharapkan menjadi contoh bagi desa lain dan menginspirasi banyak pihak untuk turut serta menciptakan hunian layak dan sehat di seluruh wilayah Mojokerto.

“Di desa ini saja ada 97 rumah yang kita bangun dan renovasi. Secara keseluruhan, BAZNAS telah membantu 84 rumah se-Kabupaten Mojokerto, Blesscon 10 rumah, dan pihak lain juga ikut berkontribusi. Kami ingin terus berkolaborasi agar tak ada lagi rumah tidak layak huni,” katanya.

Program PPKT ini disambut hangat oleh warga. Salah satunya Rubinah, penerima bantuan asal Desa Mojopilang, yang mengaku sangat bersyukur atas perhatian pemerintah.

“Alhamdulillah, kami sangat senang. Semua warga bisa merasakan manfaatnya. Terima kasih kepada Bapak Bupati dan seluruh pihak yang telah membantu. Semoga selalu diberikan kesehatan dan keberkahan,” ungkapnya penuh haru.

Melalui program ini, Pemkab Mojokerto berharap upaya perbaikan rumah warga dapat menjadi pintu menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat dan terciptanya lingkungan permukiman yang lebih layak, aman, dan sehat. (*)