TIMES JATIM, KEDIRI – Kesiapsiagaan perlu dilakukan untuk mencegah lebih banyak korban timbul ketika terjadi bencana. Menjaga kesiapsiagaan, Kamis (15/03/2023) dilakukan simulasi tanggap darurat banjir di Gedung Telkom Witel Kediri. 

Simulasi melibatkan sejumlah instansi terkait tanggap bencana mulai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, TNI-Polri, PMI Kota Kediri, Badan Penanggulangan Bencana Persatuan Perawat Nasional Indonesia (Bapena PPNI). Simulasi terbagi dalam sejumlah skenario. 

Mulai dari sirine berbunyi tanda terjadinya bencana banjir, evakuasi korban selamat dan korban luka, evakuasi korban yang terjebak di lantai atas bangunan menggunakan tali, serta menembus banjir menggunakan perahu untuk membawa korban ke rumah sakit lapangan yang telah disiagakan.  

Turut termasuk di dalamnya, dapur umum yang didirikan oleh TNI. Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh mengungkapkan skenario simulasi dikondisikan seperti saat Kota Kediri dilanda bencana banjir. "Jadi siapa melakukan apa dan kapan sudah diskenariokan. Kita menyediakan rumah sakit lapangan dan dapur umum," tuturnya. 

Simulasi tersebut ditujukan tidak hanya untuk meningkatkan kewaspadaan tapi juga ketenangan masyarakat ketika bencana terjadi. Kurang lebih 30 personel dari BPBD Kota Kediri dan TNI ikut ambil bagian dalam simulasi tersebut. 

"Jika tidak dilatih saat bencana terjadi, kepanikan akan muncul. Karena ini latihan ini perlu dilakukan berkala agar ketika benar terjadi bencana, tahu harus melakukan apa," tambahnya. 

Kota Kediri sendiri, meski bencana banjir cukup jarang namun ketika hujan lebat dengan intensitas tinggi, di sejumlah titik terjadi genangan yang cukup tinggi. 

Dengan digelar di gedung perkantoran, simulasi ini juga diharapkan bisa lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesigapan para staf, saat terjadi bencana. Kurang lebih 110 staf dari semua unit Telkom Witel Kediri dilibatkan dalam simulasi ini. 

"Untuk mengantisipasi jika ada kebencanaan. Membekali karyawan, mitra dan staf serta security  seandainya terjadi bencana maka kita sudah siap," tutur Manajer Logistik dan General Support Telkom Witel Kediri Agung Riyanto. 

Sementara itu di sisi lain, kemandirian dari institusi untuk melakukan simulasi tanggap bencana, juga merupakan bentuk kepedulian masyarakat untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana dalam berbagai bentuk, termasuk banjir. 

"Kita bersyukur ada kemandirian dari institusi untuk mendapatkan pembekalan saat terjadi bencana. Kita tidak berharap ada bencana, tapi kita harus bersiap," tambah Komandan Tempat Perbekalan (Tepbek) Kediri Mayor Cba Mohammad Sahid Thohir. 

Sebelum dilakukan simulasi, para staf juga menerima materi tanggap bencana dari BPBD Kota Kediri dan instansi lainnya. (*)