TIMES JATIM, SURABAYA – Pengasuh Pondok Pesantren Metal Muslim Al-hidayah Rejoso Pasuruan H Nurkholis Al Maulani mengatakan tantangan Nahdatul Ulama (NU) di abad kedua.
Menurut Gus Kholis, sapaan akrabnya, NU sakti mandraguna akan diuji pada abad ini. Perjalanan 100 tahun salah satu organisasi terbesar di dunia tersebut memang luar biasa karena memiliki ketangguhan dalam berprinsip dan bernegara dengan mempertahankan nilai-nilai Rahmatan lil Alamiin.
"Satu abad NU adalah pencapaian yang istimewa dalam keistiqomahan bermanhaj dan beraqidah," tutur Wakil Bendahara PW RMI NU Jatim tersebut, Kamis (9/2/2023).
Ya, 1 abad NU, lanjutnya, merupakan sebuah prestasi yang tak pernah didapat oleh organisasi Islam manapun di dunia yang setia dan menjaga Tanah Airnya dengan cinta dan kasih sayang.
Gus Kholis menegaskan, NU adalah organisasi terbesar yang tak pernah berkhianat kepada Tanah Airnya. Meski kadang harus terus mengalah demi menjaga ketentraman masyarakat dan bangsa.
"Satu abad NU adalah sebuah realita yang melebihi dari hanya sebuah Kemerdekaan RI, bahkan ia bagian dari kemerdekaan itu sendiri. Satu abad NU adalah maha karya keihklasan, ketulusan, kesetiaan, keteguhan dari para ulama (muassis) hingga seluruh jemaah dan warga Nahdliyin yang tak pernah goyang karena badai, tak lapuk karena usia, tak runtuh karena gempa, tak hancur karena badai. Hingga NU benar-benar digdaya dan sakti mandraguna," ungkapnya.
Setelah satu abad berlalu, NU kini akan diuji pada ujian yang lebih dahsyat dan hebat. Nahdlatul Ulama, sebut Gus Kholis, akan diuji dengan berbagai macam godaan dan rayuan.
"Kedigdayaannya akan dipertaruhkan di hari-hari yang terus akan dilewati," tandasnya.
Ujian tersebut meliputi kesetiaan, keikhlasan, dan keistiqomahan. Ketiganya akan selalu diperbincangkan, dan kearifannya juga akan selalu diperbincangkan dan dipertanyakan
Lantas, apakah NU siap menghadapi segala ujian dan berbagai macam tahapan-tahapan uji kedigdayaan tersebut?
Karena NU telah menyapa dunia dan mengabarkan bahwa NU digdaya dan sakti mandraguna saat perhelatan Puncak Resepsi 1 Abad NU di GOR Delta Sidoarjo pada Selasa (7/2/2023) kemarin.
"Bukankah kita telah menyapa. Wahai dunia selamat datang, ahlan wa sahlan bi hudurikum fi qorni tsani bi Nahdlotil Ulama'. Bukankah kita juga telah menyapa, wahai Indonesia selamat datang di abad kedua Nahdlatul Ulama?," ujar Gus Kholis.
Maka, sambungnya, NU akan menghadapi era baru yang lebih pelik dan bernyali, ujian yang lebih menukik dan gelombang badai yang lebih dahsyat.
"Kedigdayaan NU akan terus diuji. Akankah NU mampu menjalankan komitmennya yang merawat jagat, membangun peradaban. Maka NU harus berani untuk tapa brata dan menajamkan jiwa agar tetap digdaya," imbuh Pengasuh Pondok Pesantren Metal Muslim Al-hidayah Rejoso Pasuruan H Nurkholis Al Maulani.(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |