https://jatim.times.co.id/
Berita

Sepak Terjang Anita Prasasti, Dari Keluarga Biasa Sampai Bisa Jadi Arsitek Hingga Pebisnis

Jumat, 28 Juni 2024 - 17:22
Sepak Terjang Anita Prasasti, Dari Keluarga Biasa Sampai Bisa Jadi Arsitek Hingga Pebisnis Anita Prasasti, seorang arsitek yang kini jadi pebisnis. (FOTO: Dok. Pribadi)

TIMES JATIM, SURABAYA – Wanita mandiri dan pantang menyerah, merupakan julukan yang tepat untuk Anita Prasasti. Meski berasal dari keluarga biasa, tak membuat dirinya berkecil hati untuk terus mengepakkan sayap mengejar cita-citanya. 

Anak ke delapan dari 10 bersaudara ini memilih untuk menggeluti bidang arsitektur ditengah keterbatasan biaya yang dimiliki orang tuanya. Namun, hal tersebut bukan penghalang bagi Nita, sapaan karibnya untuk terus melangkah maju.

"Jadi saya sekolah sambil kerja, kalau tidak kerja ya tidak sekolah," ujar Nita kepada TIMES Indonesia. 

Arisza-Library-and-learning.jpg

Salah satu sudut Arisza Library and learning yang didesain suami Anita bersama dengannya. (FOTO: Dok. Pribadi) 

Sosok Oemi Moedjiati, merupakan panutan yang selalu menginspirasi gerak perjalanan hidup Nita. Semangat dan doa ibunda tak pernah padam menerangi langkahnya hingga berhasil menjadi arsitek.

"Saya bisa menjadi seperti sekarang berkat kelembutan dan kesabaran ibu saya. Bisa saya katakan beliau cantik luar dalam," ceritanya haru. 

Lantas kemandiriannya, tak lepas dari peran sang bapak, MD Soerjat yang kala itu berprofesi sebagai perawat. 

"Saya satu-satunya anak perempuan yang masuk di teknik. Saudara saya kebanyakan masuk di kedokteran," ungkapnya. 

Langkah perempuan di bidang arsitektur tidak terbilang mudah, Nita kerap kali tak menemukan jati dirinya sebagai sosok wanita seutuhnya kala berkecimpung didalamnya. 

"Hingga akhirnya saya memutuskan untuk membuka spa tradisional khusus perempuan. Dari situlah saya bisa menjadi wanita seutuhnya. Karena menurut saya, kecantikan dari dalam wanita juga perlu ditampilkan," kata Nita. 

Hebatnya, gedung spa yang ditempatinya merupakan hasil desain Zaim Budi Santoso, suami Nita bersama dengannya, yang sama-sama berprofesi sebagai arsitek.

"Ternyata semua ini ada hubungannya, meskipun ilmu saya di teknik tapi juga bisa mengembangkan spa tradisional," terangnya. 

Selama hidupnya, wanita kelahiran 28 Maret 1963 ini tak henti-hentinya berbagi kepada sesama. Itulah yang membuat dirinya tak berhenti menerima nikmat Allah. 

Kala itu, dirinya bisa mengembangkan beberapa usaha seperti Arisza Kontraktor, Housing, Spa, Cafe, travel hingga Arisza Library and learning. 

Namun, Tuhan berkehendak lain. Setelah Nita dan suami mendapatkan itu semua, mereka diuji dengan pandemi Covid-19 yang membuat beberapa usaha mereka tutup. 

"Pandemi kemarin luar biasa menghempas usaha kami dan membuat beberapa usaha kami tutup. Tapi saya tetap bersyukur, saya sudah dikasih banyak oleh Allah," ungkapnya. 

"Yang awalnya gedung ini kosong, sekarang sudah difungsikan lagi menjadi Arisza Library and Learning. InsyaAllah akhir tahun ini kalau tidak awal tahun depan spa tradisional khusus perempuan akan kami buka lagi," imbuh Nita. 

Perjalanan hidup yang berliku-liku bisa ia lewati dengan mudah berkat doa dan dukungan dari kedua orang tuanya. Almarhumah ibu Nita pernah berpesan bahwa harta yang tidak pernah putus adalah ilmu yang bermanfaat bagi sesama. Kata itulah yang selalu Nita pegang sampai saat ini. 

"Dengan ilmu kamu bisa mendapatkan apa saja yang kamu inginkan," tandasnya. (*) 

Pewarta : Siti Nur Faizah
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.