TIMES JATIM, CILACAP – Kesulitan air yang selama ini menghantui para petani Desa Adiraja, Kecamatan Adipala, Cilacap, mulai teratasi. Pompa air tenaga surya bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) kini mengalirkan irigasi tanpa biaya bahan bakar, menggantikan pompa diesel yang selama bertahun-tahun membebani petani.
Deretan panel surya yang terpasang di area persawahan kini menjadi sumber energi utama bagi pompa yang mampu mengairi lebih dari 30 hektare lahan. Sekitar seratus petani merasakan manfaat langsung dari teknologi ini.
Teknisi memeriksa arus listrik dari panel surya yang digunakan untuk menggerakkan pompa air di kawasan pertanian Desa Adiraja, Kecamatan Adipala, Cilacap. (FOTO: Pemprov Jateng)
Samino, salah satu petani Adiraja, mengatakan penggunaan pompa tenaga surya memberikan perubahan besar, terutama di lahan sawah tadah hujan yang kerap kekurangan air pada musim kemarau. “Sekarang air mudah masuk ke sawah. Jauh lebih cepat dibanding diesel,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).
Menurut dia, biaya operasional juga menurun drastis. Jika sebelumnya penggunaan pompa diesel menghabiskan hingga Rp100 ribu per hari dan belum tentu mampu mengairi satu hektare penuh, kini petani tidak perlu lagi mengeluarkan biaya sama sekali.
Petani Desa Adiraja, Kecamatan Adipala, Cilacap kini tidak perlu mengelurkan biaya untuk BBM setelah mendapat bantuan pompa air tenaga surya bantuan Pemprov Jateng. (FOTO: Pemprov Jateng)
Perubahan serupa dirasakan Sipan, petani lain di desa tersebut. Ia menyebut kemudahan akses air berdampak langsung pada peningkatan produksi. “Dulu panen lima sampai enam ton per hektare. Sekarang bisa tujuh sampai delapan ton,” katanya.
Staf Pelaksana Pemerintah Desa Adiraja, Suhada, menilai pompa tenaga surya menjadi solusi konkret di tengah keterbatasan air saat kemarau. Dalam sehari, teknologi itu dapat mengairi lebih dari sepuluh hektare lahan. “Ada 30 hektare dan sekitar seratus petani yang merasakan manfaatnya,” ujarnya.
Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah, Agus Sugiharto, menyampaikan bahwa penggunaan energi baru terbarukan di sektor pertanian akan terus dikembangkan. Menurutnya, program ini sekaligus mendukung ketahanan pangan yang menjadi prioritas pemerintah provinsi.
“Pompa air tenaga surya membuat irigasi lebih mudah dan membantu pertanian tetap berjalan meski musim kemarau,” ucap Agus. Ia menambahkan bahwa langkah ini sejalan dengan arahan Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin dalam mewujudkan program Asta Cita serta semangat Ngopeni Nglakoni Jateng. (*)
| Pewarta | : Bambang H Irwanto |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |