TIMES JATIM, JOMBANG – H. Warsubi, Kepala Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang datangi Kantor DPC Partai Demokrat Jombang untuk mendaftarkan diri sebagai Calon Bupati (Cabup) dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Jombang (Pilkada Jombang), Senin (6/5/2024).

Kedatangan H. Warsubi ke kantor DPC Partai Demokrat Jombang yang terletak di Jalan WR. Supratman No. 15 Jombang disambut oleh puluhan kader dan pengurus Partai Demokrat.

Dalam sebuah pertemuan yang berlangsung  sekitar 1 jam tersebut terjadi dialog dan diskusi antar kedua belah pihak. Kemudian H. Warsubi mengisi formulir pendaftaran Bakal Calon Bupati (Bacabup) yang disediakan.

“Salah satu persyaratan dari KPU harus didukung oleh beberapa partai politik. Kami ingin didukung oleh Demokrat. Hari ini kami menyerahkan berkas kepada Partai Demokrat sebagai salah satu syarat pendaftaran ke KPU sebagai Calon Bupati Jombang,” kata H. Warsubi kepada awak media, Senin (6/5/2024).

Lelaki yang kini menjabat sebagai Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) menegaskan keseriusannya menuju orang nomor satu di Jombang. Ia menyatakan siap untuk mengundurkan diri sebagai Kepala Desa (Kades).

“Untuk ASN saya sudah pensiun sejak tahun 2022 kemarin. Sebelum pendaftaran saya akan mengundurukan diri sebagai Kades,” tegasnya.

Ditanya mengenai sosok yang akan mendampinginya dalam kontestasi Pilkada Jombang 2024 sudah ada 9 nama yang disodorkan oleh partai kualisi. 

“Untuk wakilnya masih digodok sama partai kualisi. Total ada 9 nama yang diusulkan,” tegasnya.

Sementara itu, HM. Syarif Hidayatulloh atau Gus Sentot Ketua DPC Partai Demokrat Jombang mengapresiasi kedatangan H. Warsubi yang mendaftarkan diri sebagai Bacabup Jombang melalui DPC Partai Demokrat.

“Terima kasih kepada Abah H. Warsubi yang mendaftarkan diri ke kami (Demokrat). Akan menjadi atensi bagi kami, karena ini juga tokoh pertama yang mendaftar sebelum penutupan pada tanggal 9 Mei 2024 nanti,” ungkap Gus Sentot.

Menurutnya, H. Warsubi merupakan salah satu tokoh masyarakat yang memiliki elektabilitas yang cukup tinggi. Namun, keputusan untuk mengusung H. Warsubi akan ditentukan oleh pusat.

“Kalau juknis dari Pusat, tidak keluar dari kualisi Indonesia Maju agar koordinasi dan komunikasi lebih mudah,” paparnya. (*)