TIMES JATIM, MALANG – Mahasiswa Program Studi Desain Produk (Despro) dari Sekolah Tinggi Teknik menggelar pameran seni rupa bertema "Meraki" di Dewan Kesenian Malang (DKM). Pameran yang berlangsung dari 2 hingga 6 November 2024 ini menampilkan berbagai karya seni mahasiswa, membuktikan bahwa bakat seni tidak hanya terbatas pada seniman profesional.
Dafa, humas pameran, menjelaskan makna tema "Meraki". Kata ini berasal dari bahasa Yunani, yang berarti "dilakukan dengan sepenuh hati". Melalui tema ini, para mahasiswa ingin menyampaikan bahwa setiap karya yang mereka tampilkan adalah cerminan ekspresi diri yang tulus dan penuh semangat.
Beragam karya dengan teknik dan media berbeda ditampilkan dalam pameran ini. Karya-karya lukisan di atas kanvas menjadi daya tarik utama, di samping instalasi diorama, seni kertas, hingga seni 3D yang unik dan kreatif.
Salah satu karya yang mencuri perhatian adalah puisi karya Ramela Agestine, yang menggambarkan siklus kehidupan seseorang yang merasa jauh dari Tuhannya dan terjebak dalam rutinitas tanpa arah.
Puisi ini menyoroti perasaan hampa, seolah-olah hidup seperti "zombie" yang menjalani hari-hari tanpa tujuan, hingga pada akhirnya mempertimbangkan akhir dari kehidupannya sebagai satu-satunya solusi.
Sementara itu, lukisan karya Bilhan Damario Bareli menyuarakan keresahan yang dirasakan banyak pemuda saat ini. Karyanya menggambarkan konflik batin antara tuntutan sosial dan pencarian jati diri. Melalui lukisan ini, Bilhan mengajak para penonton untuk merenungkan dan menemukan jalan hidup yang lebih bermakna.
Pameran "Meraki" memiliki tujuan utama untuk membuktikan bahwa mahasiswa sebagai seniman pemula mampu menghasilkan karya seni yang berkualitas dan layak diapresiasi. Mereka ingin menepis anggapan bahwa hanya seniman profesional yang dapat menciptakan karya seni yang menarik. (*)
Pewarta | : Taqiyya Azzahra (MG) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |