TIMES JATIM, MALANG – Suwigda Agung Novandinata, S.Pt., M.Pt. atau yang akrab disapa Novan, pemuda kelahiran Malang, 11 November 1997 ini tengah sibuk merintis dan mengembangkan komunitas peduli anak Harmoni Anak Nusantara di Malang Raya. Misi Novan sederhana tapi mulia. Ia ingin memberikan manfaat dengan memfokuskan kepedulian komunitas tersebut pada anak-anak berkebutuhan khusus.
Sejak awal berdiri pada Januari 2025, Harmoni Anak Nusantara menyelenggarakan kegiatan Harmoni Pelangi, workshop membatik dan melukis di SLB YPAC Kota Malang pada Sabtu, 26 April 2025. Lalu seminggu setelahnya, komunitas itu menggelar ekshibisi hasil dari kerajinan karya para siswa SLB YPAC pada Sabtu, 3 Mei 2025 di Malang Creative Center (MCC).
“Kami berusaha menciptakan wadah untuk teman-teman penyandang disabilitas, sehingga mereka mampu dengan nyaman berinteraksi dengan masyarakat dan menciptakan peluang yang sama dengan teman-teman mereka yang lain di luar sana (dalam penggalian potensi dan bakat,” ucap Novan, Ketua Umum Harmoni Anak Nusantara.
Novan dalam acara Harmoni Pelangi, workshop membatik dan melukis bersama siswa-siswi SLB YPAC Kota Malang (Foto: Harmoni Anak Nusantara for TIMES Indonesia)
Pemuda alumni Universitas Brawijaya tersebut menjelaskan, sejak dulu hingga kini, sering sekali ia mendengar narasi tentang “Indonesia Emas”, yang tentunya, beban narasi itu diberikan pada anak-anak muda yang kelak mengelola negeri ini. Tetapi yang menjadi ironi, Novan menilai dan menyaksikan sendiri, banyak sekali anak yang belum mendapat akses pendidikan yang layak, ataupun kesejahteraan sosial yang mendukung di negeri ini. Ini memprihatinkan. Lebih-lebih pada anak disabilitas.
Ketertarikannya untuk membangun Harmoni Anak Nusantara di Malang, berawal dari keikutsertaan Novan dalam komunitas yang lain, Turun Tangan Malang beberapa tahun lalu. Ia sangat tergugah ketika pada saat itu, komunitas tersebut menggelar acara “Ruang Sinau Luar Biasa” di Kedungkandang, Malang bersama Mutiara Kasih.
Perasaannya terharu, terlebih ketika sempat ia temui seorang yang bercerita sebagai orang tua ABK. Kala itu, orang tua tersebut bercerita tentang bagaimana ia tak jarang merasa sedih akibat menampaki anaknya kerap tidak punya ruang sosial yang sehat baginya.
“Pengalaman itu menjadi salah satu inspirasi untuk kemudian (saya) membangun Harmoni Anak,” ungkap Novan. Kemudian ia menambahkan, bahwa inspirasinya juga terbangun dari adanya komunitas peduli anak bernama “Save the Children Indonesia” yang berada di Jakarta.
Novan bersama Akbar (lelaki berbaju putih), ketua pelaksana acara membuka ekshibisi Harmoni Pelangi, pameran yang memamerkan karya-karya kerajinan tangan para siswa SLB YPAC Kota Malang (Foto: M. Arif Rahman Hakim/TIMES Indonesia)
Pada mulanya Novan mengajak kawan-kawan terdekatnya untuk bersama merintis komunitas Harmoni Anak Nusantara. Setelah mereka setuju dan percaya pada iktikad Novan, kawan-kawan yang ia kumpulkan tersebut akhirnya juga mengajak berbagai kenalan mereka untuk turut bergabung dan menjadi relawan. Akhirnya, terbentuklah Harmoni Anak Nusantara pada Januari, 2025.
“Kami ingin setelah nanti Harmoni Anak tuntas di Malang, berkembang juga ke lingkup Jawa Timur,” imbuh Novan.
Tantangan dan Harapan Harmoni Anak Nusantara
Nova menjelaskan, tantangan mendirikan harmoni anak nusantara saat ini ada pada SDM dan finansial. Baginya, dua hal tersebut adalah elemen terpenting dalam menjalankan proyek sosial yang basisnya adalah kegiatan kerelawanan.
Ia mengaku sempat merasa takut pada awal mengambil keputusan untuk mendirikan komunitas ini. Tapi setelah ia manjalaninya bersama semua rekan, ia merasa puas. “Saya agak terharu, melihat teman-teman membuat sebuah acara yang cukup kompleks dari yang awalnya tidak ada apa-apa.”
“Saya memiliki banyak mimpi (di komunitas ini). Saya ingin membuat model-model paralympic (paralimpiade). Saya juga ingin buat semacam pagelaran, entah itu teater, menyanyi atau mungkin juga stand-up comedy, yang seluruh pengisi acaranya full diisi dari teman-teman difabel. Tapi semua itu masih jauh,” cakap Novan.
“Tapi kami sadar, tidak mungkin tujuan besar dapat dicapai dengan instan. Maka dengannya, hal paling bijak, saya rasa, dengan memulai gerakan-gerakan kecil semacam ini. Small step, big impact,” tutup Novan. Ia harap, langkah demi langkah Harmoni Anak Nusantara kelak, dapat menjadi wadah yang baik untuk tumbuh-kembang anak Indonesia. (*)
Pewarta | : M. Arif Rahman Hakim (Magang MBKM) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |