https://jatim.times.co.id/
Berita

Pemkot Mojokerto Terima Dana Rp6 Miliar atas Keberhasilan Tekan Stunting

Kamis, 13 November 2025 - 17:14
Pemkot Mojokerto Terima Dana Insentif Fiskal Rp6 Miliar atas Keberhasilan Tekan Stunting Data statistik penurunan stunting di Kota Mojokerto. (Foto: Dok. Humas Kominfo Kota Mojokerto)

TIMES JATIM, MOJOKERTO – Pemerintah Kota atau Pemkot Mojokerto menerima Dana Intensif Fiskal senilai Rp6 Miliar atas keberhasilannya mengentaskan stunting. Angka stunting di Mojokerto mengalami penurunan sejak tahun 2019 silam. 

Berdasarkan data EPPGBM, prevalensi stunting di Kota Mojokerto terus menunjukkan tren penurunan signifikan. Dari Tahun 2019 sebesar 9,04%, Tahun 2020 turun menjadi 7,71%, Tahun 2021 kembali turun menjadi 4,84%, Tahun 2022 kembali turun di angka 3,12%, Tahun 2023 turun menjadi 2,04%, Tahun 2024 terus turun menjadi 1,54%, dan pada September 2025 kembali turun menjadi 1,16%.

Data tersebut bukan merupakan angka semata, melainkan sebuah jerih payah dari sinergitas bersama seluruh elemen masyarakat di Kota Mojokerto. Dana Insentif Fiskal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 330 Tahun 2025, yang ditetapkan pada 10 November 2025.

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengungkapkan rasa syukur atas capaian ini. Menurutnya, keberhasilan tersebut merupakan hasil kerja kolaboratif mulai dari perangkat daerah, kader kesehatan, PKK, hingga para mitra pemerintah.

“Alhamdulillah, capaian ini merupakan buah kerja keras dan sinergi seluruh pihak dalam menurunkan angka stunting di Kota Mojokerto. Kami tidak hanya fokus pada penanganan, tetapi juga pencegahan dari hulu ke hilir,” kata Ning Ita, sapaannya Kamis (13/11/2025). 

“Penurunan yang sangat signifikan ini menjadi bukti nyata bahwa berbagai program intervensi yang kita lakukan berjalan efektif dan tepat sasaran,” sambung Ning Ita.

Ning Ita menjelaskan tentang berbagai strategi komprehensif dari hulu ke hilir, kolaborasi lintas sektor, pendekatan keluarga dan masyarakat. Strategi itu diantaranya adalah melalui program sosialisasi dan edukasi berkelanjutan kepada calon pengantin, ibu hamil, dan keluarga dengan balita, penguatan intervensi gizi spesifik dan sensitif, hingga pemanfaatan aplikasi digital untuk pemantauan tumbuh kembang anak.

Selain itu, Pemkot Mojokerto juga menggerakkan peran aktif PKK dan kader posyandu, menggandeng lintas sektor dan kader motivator dalam kegiatan pendampingan keluarga berisiko stunting, serta melalui SOTH (Sekolah Orang Tua Hebat) yang menitikberatkan pada edukasi orang tua dalam pola asuh anak dan pemenuhan gizi. 

Berbagai inovasi mendukung percepatan penurunan stunting juga diciptakan diantaranya Canting Gula Mojo (Cegah Stunting, Gerak Unggul Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto), dan DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting)

Tak hanya itu, Pemkot Mojokerto juga berkala memberikan Bantuan Pangan dengan Target Keluarga Risiko stunting (wasting). “Dana insentif fiskal ini akan kami manfaatkan sebaik mungkin untuk memperkuat program penanganan stunting agar Kota Mojokerto benar-benar bebas dari stunting,” tegas Ning Ita.

Dengan capaian prevalensi stunting terendah sepanjang sejarah, Kota Mojokerto kini menjadi salah satu contoh daerah kecil dengan komitmen besar dalam mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi sejalan dengan Cita pertama dalam Panca Cita Kota Mojokerto yakni Peningkatan Kualitas SDM. (*)

Pewarta : Thaoqid Nur Hidayat
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.