TIMES JATIM, MALANG – Permintaan sirop legendaris asal Malang bernama Siropen Leo meningkat drastis pada bulan suci Ramadhan 2025 ini. Bahkan, peningkatan pesanan bisa mencapai 300 persen dari produksi saat hari biasa.
Pemilik pabrik Siropen Leo, Sutikno (68) mengatakan, peningkatan pembelian ini sudah dirasakan sejak akhir Februari 2025 lalu.
“Peningkatannya 300 persen. Jadi kalau hari biasa sebelum ramadhan itu kita produksi 1.000 botol per hari. Tapi saat ini bisa sampai 3.000 botol per hari,” ujar Sutikno, Jumat (14/3/2025).
Ia mengatakan, permintaan orderan sirop ini tak hanya dari Malang Raya saja, tapi sampai luar wilayah Malang.
“Untuk konsumen di luar kota, ada yang dari Bali, Solo, Semarang, Bandung sampai Jakarta,” ungkapnya.
Diketahui, Siropen Leo yang berlokasi di Jalan Brigjen Katamso, Kecamatan Klojen ini sudah berdiri sejak tahun 1948 dan kini memiliki 11 varian rasa. Mulai dari Blewah, Lemon Squash, Coffee Mocca, Leci Putih, Leci Hijau, Rosen, Froambozen, Ardbeien, Cocopandan, Melon dan Anggur.
“Paling disukai tentu Rosen. Kalau harganya per botol Rp23 ribu, tapi untuk varian Lemon Squash harganya Rp24 ribu. Sedangkan kalau satu kardus isi 12 botol harganya Rp252 ribu, sedangkan yang Lemon Rp264 ribu,” jelasnya.
Untuk mempermudah sekaligus agar tidak rusak saat pengiriman, maka kemasan botolnya terbagi menjadi dua jenis. Yaitu, dikemas dalam botol plastik dan botol kaca.
"Kalau pengiriman dalam kota, dikemas dalam botol kaca, sedangkan botol plastik khusus untuk luar kota. Namun ukurannya tetap sama, yaitu 630 mililiter," tuturnya.
Sutikno juga menambahkan, bahwa permintaan pesanan sirop diprediksi akan terus terjadi hingga akhir ramadan
"Sampai akhir ramadan, kami perkirakan masih terjadi. Karena terkadang, konsumen masih ada yang memesan," ucapnya.(*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |