https://jatim.times.co.id/
Berita

East Java Camping Festival 2025 Ajak Ratusan Peserta Berpetualang Sambil Lestarikan Warisan Leluhur

Senin, 29 September 2025 - 17:55
East Java Camping Festival 2025 Ajak Ratusan Peserta Berpetualang Sambil Lestarikan Warisan Leluhur Para peserta East Java Camping Festival 2025 sebelum menanan pohon dikawasan Gunung Penanggungan. (Foto: Sekawan Bumi Foundation for TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, SURABAYAEast Java Camping Festival 2025 yang diinisiasi oleh Sekawan Bumi Foundation (Yayasan Sekawan Bumi Lestari) bersama Astana Jabal Sirr dan Pengelola Jalur Penanggungan Via Genting, sukses menyatukan ratusan peserta dalam semangat “Bersatu dengan Alam, Rayakan Kebersamaan”.

Festival yang berlangsung pada akhir pekan, 27–28 September 2025, ini mengambil lokasi eksotis di Genting Camping Ground - Bukit Bintang Sabrangan, Mojokerto. Peserta tak hanya disuguhi pemandangan city light yang menawan, namun juga diajak pulang ke akar sejarah dan memberi kontribusi nyata bagi lingkungan.

Suasana festival kian hangat dengan penampilan musisi kenamaan, Wawan Klantink. Lewat lantunan musiknya, Wawan menyampaikan pesan mendalam. 

"Lewat musik, kita bisa mengingatkan banyak orang untuk lebih mencintai alam. Harapannya festival ini jadi pengingat kebersamaan kita dengan alam,” tuturnya. 

Pesan ini sejalan dengan rangkaian acara yang tak hanya berisi hiburan seperti mini fun games, namun juga aksi nyata berupa penanaman pohon di kawasan Gunung Penanggungan.

Sementara itu, Ketua Sekawan Bumi Foundation, Mohammad Gofar Romdan, menegaskan bahwa festival ini bukan sekadar ajang rekreasi biasa. 

“Kami ingin setiap orang yang hadir merasakan pengalaman yang bukan hanya sekedar bersenang-senang atau healing saja, tetapi sesekali turut serta memberi kontribusi nyata bagi lingkungan lewat penanaman dan pelestarian pohon di Gunung Penanggungan,” jelas Mas Pang, sapaan karibnya, Senin (29/9/2025). 

Semangat kolaborasi dan kontribusi nyata ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerhati komunitas dan digital kreator, Fahmi Adimara. Menurutnya, festival ini esensial karena berhasil memadukan hiburan, edukasi budaya, dan aksi lingkungan. 

“Generasi muda perlu ruang seperti ini agar lebih peduli pada warisan budaya dan kepedulian terhadap alam,” ujarnya.

"Semoga festival ini menjadi momentum tahunan untuk menginspirasi lebih banyak orang mencintai budaya, menjaga lingkungan, dan merayakan kebersamaan di alam," harap Fahmi. 

Lebih lanjut, titik fokus edukasi budaya hadir dalam sesi inspiratif bersama Satriagama Rakantaseta. Ia membedah makna di balik Gunung Penanggungan dalam materi berjudul “Gunung penanggungan sebagai akses vertikal para leluhur di masa lampau”. 

Satriagama menjelaskan bahwa gunung tersebut, sejak dahulu dipandang sebagai akses vertikal para leluhur, tempat pertemuan bumi dan kahyangan. Banyaknya candi di lerengnya menegaskan peran gunung ini sebagai ruang suci. Candi Jedong berfungsi sebagai gerbang menuju kawasan Penanggungan, sementara Candi Dermo di Sidoarjo menjadi bagian jejaring suci yang menghubungkan pusat Majapahit dengan gunung. Keseluruhannya mencerminkan kosmologi Jawa: manusia, alam, dan leluhur terikat dalam satu sumbu sakral.

Sekawan Bumi Foundation (Yayasan Sekawan Bumi Lestari) membuka peluang bagi kalian yang ingin berkontribusi nyata untuk hutan dan alam melalui berbagai event mendatang. Tertarik untuk bergabung? Mari bersama jaga kelestarian bumi dan berikan dampak positif bagi lingkungan. (*) 

Pewarta : Siti Nur Faizah
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.