TIMES JATIM, SIDOARJO – Total korban jiwa dalam tragedi runtuhnya musala Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo bertambah menjadi 54 orang per Senin (6/10/2025) siang. Basarnas menegaskan pencarian korban terus dilakukan dengan hati-hati, sementara BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) memusatkan proses identifikasi jenazah di RS Bhayangkara Polda Jatim untuk kenyamanan keluarga.
Upaya tim SAR gabungan di lokasi reruntuhan Ponpes Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, terus membuahkan hasil. Satu jenazah kembali berhasil dievakuasi pada Senin siang, sehingga total korban meninggal dunia mencapai 54 orang.
Kasubdit Pengerahan dan Pengendalian Operasi Basarnas, Emi Freezer, menjelaskan proses pencarian dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat kondisi reruntuhan yang kompleks dan berisiko tinggi.
“Kami harus bekerja ekstra hati-hati karena banyak korban tertimbun material berat di bawah puing bangunan. Setiap potongan rangka baja kami potong dengan cermat sebelum mengevakuasi korban,” kata Emi.
Dia menegaskan prioritas utama tim SAR adalah memastikan seluruh korban berhasil ditemukan. Seluruh potensi dan sumber daya telah dikerahkan untuk mempercepat proses evakuasi.
"Hingga siang hari ini, total korban dalam musibah ini tercatat 158 orang, terdiri dari 104 orang selamat, 54 meninggal dunia, dan lima lainnya ditemukan dalam bentuk bagian tubuh (body part)," jelasnya.
Pusat Identifikasi di RS Bhayangkara
Sementara itu, BNPB meminta para keluarga dan wali santri korban untuk menunggu proses identifikasi jenazah di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, Surabaya.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengatakan langkah ini diambil agar keluarga korban bisa menunggu dalam kondisi yang lebih tenang dan layak.
“Wali santri sudah kami kumpulkan. Begitu jenazah ditemukan, langsung kami bawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk diidentifikasi. Di sana sudah disiapkan tempat yang lebih representatif serta logistik yang memadai,” kata Suharyanto.
Menurutnya, banyak keluarga korban yang selama ini bertahan di sekitar lokasi reruntuhan hanya untuk menyaksikan proses pencarian.
“Di tengah situasi bencana seperti ini, kami ingin keluarga korban lebih tenang. Fasilitas di RS Bhayangkara akan membantu mereka melewati hari-hari menunggu proses identifikasi dengan lebih nyaman,” ucapnya. (*)
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |