https://jatim.times.co.id/
Berita

Dorong Koperasi Unggul dan Maslahat, Unper Tasikmalaya Gelar Penguatan Ekonomi Pesantren

Selasa, 07 Oktober 2025 - 14:15
Dorong Koperasi Unggul dan Maslahat, Unper Tasikmalaya Gelar Penguatan Ekonomi Pesantren Sejumlah mahasiswa saat memberikan edukasi pemasaran kewirausahaan koperasi berbasis digital di Ponpes Sabilul Huda, Tasikmalaya, Jawa Barat. Selasa (7/10/2025) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, TASIKMALAYA – Puluhan santriwan dan santriwati memenuhi ruang pertemuan Pondok Pesantren Sabilul Huda di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka tampak antusias mengikuti kegiatan sosialisasi dan edukasi oleh mahasiswa Universitas Perjuangan atau Unper Tasikmalaya.

Acara bertajuk 'Revitalisasi Koperasi Pondok Pesantren Berbasis Kewirausahaan Digital' itu digagas Unper Tasikmalaya bekerja sama dengan pengurus pesantren yang beralamat di Jalan Siliwangi, Cicurug Ojo No. 54 RT 03/RW 05, Kelurahan Cikalang, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Perjuangan yang berfokus pada Penguatan Ekonomi Santri melalui pengembangan koperasi berbasis digital dan kewirausahaan modern. 

Ponpes-Sabilul-Huda-2.jpgKetua Tim Pengabdi Masyarakat Universitas Perjuangan, Hj. Nurna Yuni, S.Sos., M.M., saat memberikan sertifikat kepada pengurus pesantren.Selasa (7/10/2025) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

Dalam acara tersebut, turut dilakukan serah terima akta legal koperasi, yang menjadi tonggak penting bagi legalitas dan keberlanjutan koperasi pesantren di bawah naungan Sabilul Huda.

Ketua Tim Pengabdi kepada Masyarakat Universitas Perjuangan, Hj. Nurna Yuni, S.Sos., M.M., menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar sosialisasi, tetapi juga upaya nyata untuk memperkuat kapasitas kelembagaan koperasi pesantren agar mampu bersaing di era ekonomi digital.

“Kami ingin mendorong agar Koperasi Pondok Pesantren berbasis kewirausahaan digital ini terus berkembang. Melalui legalisasi akta koperasi dan pendampingan berkelanjutan, kami berharap koperasi ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi santri yang berdaya, unggul, dan maslahat,” ujar Hj. Nurna Yuni. Selasa (7/10/2025)

Menurutnya, pesantren memiliki potensi besar dalam sektor ekonomi berbasis komunitas karena memiliki struktur sosial dan nilai kejujuran yang kuat, yang menjadi pondasi utama dalam sistem koperasi.

"Hari ini adalah hari yang bersejarah , akta yang kami serah terimakan ini bukan sekedar dokumen biasa , namun ini adalah landasan legal formal, bukti pengakuan negara dan yang terpenting, ini adalah jiwa baru yang akan menandai dimulainya perjalanan koperasi kita,"tuturnya.

Dengan adanya akta ini Koperasi Pesantren Sabilul Huda Tasikmalaya kini memiliki legitimasi untuk bergerak, berkarya, dan berkontribusi lebih besar lagi bagi peningkatan kesejahteraan seluruh anggotanya.

Proses Adaptasi Pesantren

Pengurus Koperasi Pemasaran Pondok Pesantren Sabilul Huda, Muh. Faruq Assara, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran dan kontribusi Unper dalam mengembangkan koperasi pesantren di Tasikmalaya.

Ponpes-Sabilul-Huda-3.jpg

“Kami sangat mengapresiasi langkah Universitas Perjuangan melalui program penguatan ekonomi santri ini. Revitalisasi koperasi berbasis digital menjadi sangat relevan agar pesantren mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman,” kata Faruq.

Ia menambahkan bahwa kegiatan tersebut menjadi penyemangat baru bagi para santri untuk mulai belajar tentang manajemen usaha, pemasaran digital, serta tata kelola koperasi yang profesional.

Faruq menambahkan Pondok Pesantren Sabilul Huda sendiri didirikan oleh Almukarrom KH. Ete Suherman bersama istri Hj. Ipi Sofiyah pada 9 Agustus 1980. Awalnya, pesantren ini hanya berupa madrasah sederhana berukuran 15x3 meter persegi.

 Namun, seiring waktu dan semangat perjuangan para pengasuhnya, kini pesantren tersebut telah berkembang pesat dan berdiri di atas lahan seluas 2.800 m² (200 bata).

Saat ini, Sabilul Huda menaungi sekitar 220 santri putra dan putri, yang terdiri dari santri mukim, mustautin, dan diniyyah. Para santri mempelajari berbagai fan ilmu berbasis kitab kuning serta pendidikan formal yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Pesantren ini kini memiliki tiga program pendidikan utama, yaitu Madrasah Diniyyah Takmiliyyah (DTA), Santri Takhosus, Santri Kholafiyah (Santri Sambil Sekolah).

Selain fokus pada pendidikan agama, pesantren juga mulai mengembangkan sektor ekonomi produktif berbasis koperasi yang kini diperkuat oleh Universitas Perjuangan.*

Apresiasi Pemerintah Daerah

Dalam kesempatan tersebut, M. Sidik, S.E., Pendamping Koperasi dari Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumkmperindag) Kota Tasikmalaya, turut memberikan pembahasan tentang sistem dan tata kelola koperasi yang baik.

Ia mengungkapkan bahwa secara umum, perkembangan koperasi pesantren di Kota Tasikmalaya masih belum maksimal.

“Dari total 482 koperasi yang tercatat di Kota Tasikmalaya, banyak yang aktivitasnya belum optimal. Salah satu indikatornya adalah rendahnya pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang seharusnya menjadi cermin sehat atau tidaknya sebuah koperasi,” jelas Sidik.

Ia berharap melalui kegiatan yang diinisiasi oleh Unper ini, koperasi pesantren seperti Koperasi Pemasaran Sabilul Huda bisa menjadi contoh model pengelolaan koperasi yang baik, tertib administrasi, dan berdaya saing.

Program penguatan ekonomi santri yang dilakukan oleh Universitas Perjuangan Tasikmalaya ini sejalan dengan visi pemerintah dalam mengembangkan Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren) sebagai pilar ekonomi umat. 

Melalui sinergi antara dunia pendidikan tinggi dan lembaga keagamaan, diharapkan muncul ekosistem ekonomi pesantren yang mandiri, inovatif, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Potensi Ekonomi Pesantren

Tasikmalaya sendiri dikenal sebagai Kota Santri, dengan ratusan pesantren yang tersebar di berbagai kecamatan. Potensi ekonomi yang dimiliki pesantren sangat besar jika dikelola dengan prinsip profesionalisme dan digitalisasi.

Dengan dukungan universitas seperti Unper, koperasi pesantren berpeluang menjadi katalisator penguatan ekonomi berbasis keumatan di wilayah Priangan Timur.

Kegiatan ini menurutnya menegaskan bahwa penguatan ekonomi santri bukan hanya wacana, melainkan gerakan nyata untuk meningkatkan kemandirian pesantren melalui jalur koperasi dan kewirausahaan digital.

Dengan dukungan dari akademisi, pemerintah daerah, dan masyarakat, Koperasi Pondok Pesantren Sabilul Huda diharapkan dapat menjadi percontohan bagi koperasi pesantren lainnya di Tasikmalaya dan Jawa Barat. (*)

Pewarta : Harniwan Obech
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.