TIMES JATIM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas keberangkatan Kafilah Jawa Timur yang akan berlaga di ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis Nasional (STQHN) XXVIII Tahun 2025. Acara pelepasan berlangsung di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (10/10/2025).
Sebanyak 59 peserta akan mewakili Jawa Timur dalam ajang STQH nasional yang digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 12–19 Oktober 2025. Tahun ini, STQHN mengusung tema “Al-Qur’an dan Hadis Merawat Peradaban dan Melestarikan Lingkungan.”
Khofifah menyampaikan optimisme bahwa kafilah Jatim mampu mempertahankan gelar juara umum yang diraih tahun sebelumnya pada STQHN XXVII. Kala itu, Jawa Timur meraih 10 gelar juara dengan total 26 poin.
“Bismillah, Kafilah Jawa Timur akan mempertahankan juara umum. Insyaallah seluruh peserta diberi kekuatan untuk tampil prima dan membawa kembali kejayaan Jatim di Kendari,” ujar Khofifah.
Optimisme itu juga sejalan dengan ikrar peserta yang dibacakan oleh Mujahid Asyaddu Hubballillah, yang menegaskan komitmen seluruh anggota kafilah untuk menjaga nama baik Jawa Timur dan menampilkan kemampuan terbaik di setiap cabang lomba.
Khofifah tak lupa memberi apresiasi kepada para pembina dan mentor yang selama ini membimbing peserta dengan penuh dedikasi. Ia menilai, kegiatan seperti STQHN tidak hanya menjadi ajang prestasi, tetapi juga media pembentukan karakter dan ketakwaan.
“Proses mentransformasikan ilmu yang diiringi ketakwaan kepada Allah adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan negeri ini. Nilai-nilai itu harus terus ditularkan,” katanya.
Menutup sambutannya, Khofifah berpesan agar seluruh kafilah menjaga kesehatan, kekompakan, dan keikhlasan selama berada di Kendari.
“Terima kasih atas ikhtiar yang luar biasa. Semoga semua peserta solid, sehat, dan pulang membawa juara umum untuk Jawa Timur,” tutur Khofifah disambut tepuk tangan para hadirin.
Pada STQHN XXVIII ini, 22 peserta utama dari Kafilah Jatim akan berlaga di berbagai cabang lomba. Untuk tilawah, ada kategori anak-anak dan dewasa, baik putra maupun putri. Sementara di cabang tahfidz, peserta berkompetisi pada hafalan 1, 5, 10, 20, dan 30 juz.
Cabang hadis mencakup hafalan 100 hadis beserta sanad, 500 hadis tanpa sanad, serta penulisan karya ilmiah hadis—inovasi baru yang dihadirkan pada edisi tahun ini. Adapun untuk tafsir, peserta akan tampil dalam kategori putra dan putri dengan berbagai dasar tafsir.
Dengan komposisi dan persiapan matang tersebut, Jawa Timur berharap bisa kembali menjadi yang terbaik dan membawa harum nama daerah dalam ajang bergengsi tingkat nasional ini. (*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |