TIMES JATIM, BANYUWANGI – Sebagai upaya dalam mengoptimalkan pencarian korban dari insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Tim Sar gabungan bakal memperbesar operasi evakuasi di Perairan Selat Bali.
Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI (Purn) R. Eko Suyatno menjelaskan, dalam memperbesar operasi pencarian tersebut, pihaknya akan dibantu oleh armada alutsar dari TNI AL dua kapal laut dan satu helikopter.
"Nanti, kita akan diperkuat oleh KRI Teluk Ende dan KRI Teluk Tongkol ditambah 1 helikopter Panther termasuk 2 kapal Negara (KN Sar) yang akan diperbantukan," jelas Eko dalam konferensi pers, Kamis (3/7/2025).
Sebelumnya, operasi pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam mengerehkan sebanyak 15 kapal pencarian dan 2 Helikopter. Adanya kekuatan tambahan dengan memperbantukan sejumlah armada alutsar itu, Eko berharap, bisa mempercepat dalam proses evakuasi.
Tak hanya itu, masih kata Eko, pada hari ketiga besok merupakan fase Golden Time atau ketika 3x24 jam. Untuk itu, pihaknya bersama tim sar gabungan Basarnas, TNI, Polri hingga instansi terkait akan lebih memaksimalkan pencarian pada waktu tersebut.
"Fase golden time itu dimana ketika batas manusia bisa bertahan hidup di laut maupun gunung selama tiga hari," terangnya.
Diterangkan Eko dari hasil terbaru, di hari kedua tim Sar gabungan berhasil mengevakuasi sebanyak 35 korban yang terdiri dari 29 korban selamat dan 6 korban dinyatakan meninggal dunia.
"Hasil pencarian korban banyak ditemukan di salah satunya di Cekik," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya dikabarkan tenggelam pada Rabu 2 Juli 2025 sekitar pukul 23.20 WIB dengan mengangkut 22 kendaraan, 53 penumpang dan 12 crew kapal. (*)
:
Pewarta | : Anggara Cahya |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |