https://jatim.times.co.id/
Berita

Sebelum Jadi Fokus Nasional, Banyuwangi Ternyata Sudah Menerapkan Pembelajaran Coding

Jumat, 02 Mei 2025 - 17:25
Sebelum Jadi Fokus Nasional, Banyuwangi Ternyata Sudah Menerapkan Pembelajaran Coding Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat memperhatikan penjelasan dari salah satu siswa mengenai pemrograman. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Dunia pendidikan di Banyuwangi, ternyata telah lama menjadi pelopor dalam pendidikan teknologi, khususnya dalam pembelajaran coding di tingkat sekolah.

Bahkan, sebelum kebijakan nasional mendorong pentingnya literasi digital, sejumlah sekolah di Banyuwangi telah lebih dulu menerapkannya sebagai bagian dari pendidikan.

SMP Negeri 1 Banyuwangi, misalnya, telah mengajarkan coding kepada siswa selama lebih dari tujuh tahun. Awalnya, program ini dirancang untuk mengalihkan perhatian siswa dari bermain game menjadi aktivitas yang lebih produktif dengan memanfaatkan teknologi secara kreatif. 

Guru dan pembina eksrakurikuler robotik SMP Negeri 1 Banyuwangi, Agus Harianto, menjelaskan bahwa ekstrakurikuler robotik di sekolahnya telah menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan coding secara gratis. 

“Kami menyediakan modul pembelajaran tanpa biaya, sehingga semua siswa dapat belajar tanpa hambatan finansial. Robotik diajarkan dalam kegiatan ekstrakurikuler agar siswa memiliki ruang eksplorasi yang lebih luas di luar kurikulum utama,” kata Agus, sapaan kondang Agus Harianto, Jum’at (2/5/2025).

Ditemui usai upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, di halaman Kantor Bupati Banyuwangi, Agus, mengatakan bahwa Pembelajaran ini bertujuan untuk mengasah logika dan kreativitas siswa dalam mengembangkan teknologi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Para siswa diajarkan bagaimana memprogram robot menggunakan ponsel, sehingga mereka tidak hanya sekadar bermain, tetapi juga memahami dasar-dasar pemrograman,” ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, pembelajaran coding berkembang lebih jauh. Siswa mulai mempelajari berbagai sensor, seperti sensor api untuk mendeteksi kebakaran, sensor gerak untuk membuka pintu otomatis, dan sensor jarak yang digunakan dalam sistem pengamanan. 

Bahkan, mereka telah mampu mengembangkan proyek berbasis Internet of Things (IoT), seperti Smart Home yang memungkinkan perangkat rumah dikendalikan dengan suara dan aplikasi, serta Smart Garden yang dapat otomatis menyiram tanaman berdasarkan tingkat kelembapan tanah. 

“Semua proyek ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa terhadap teknologi, tetapi juga memberikan solusi inovatif bagi kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengapresiasi inisiatif sekolah-sekolah di Banyuwangi yang telah lebih dulu mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan sebagai upaya menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

“Anak-anak kini memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi dan menciptakan berbagai inovasi berbasis teknologi. Dengan pembelajaran coding sejak dini, mereka tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pencipta,” ujar Ipuk.

Dalam kesempatan tersebut, Ipuk juga menekankan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya lingkup sekolah ataupun pemerintah, tetapi juga masyarakat.

“Pendidikan tidak boleh hanya sekedar transfer ilmu, tetapi juga harus membentuk karakter yang tangguh dan peduli terhadap sesama. Maka, kerja kolaboratif sangat dibutuhkan,” tuturnya.

Dengan semangat adaptasi teknologi yang terus berkembang, upaya kolaboratif antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci dalam mencetak generasi yang tidak hanya melek digital tetapi juga mampu menciptakan solusi bagi tantangan masa depan. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.