TIMES JATIM, SUMENEP – Harapan masyarakat Kepulauan Raas untuk menikmati akses transportasi laut yang layak (Kapal Feri) seolah kembali kandas di tengah janji pemerintah yang tak kunjung terbukti.
Desakan penggantian Kapal Feri dan perbaikan jalan pelabuhan yang rusak parah oleh Masyarakat Raas Bersatu (MRB) dan Ikatan Mahasiswa Raas (IMR) hingga kini hanya berputar di meja birokrasi, tanpa kepastian yang nyata di lapangan.
Setiap musim ombak datang, masyarakat Raas kembali mempertaruhkan keselamatan di atas Kapal Feri tua dan sudah tak layak berlayar. Namun di tengah situasi itu, pemerintah tampak berjalan di tempat.
Aspirasi warga hanya bergaung sebatas usulan dan surat-menyurat antarinstansi yang tak berujung pada tindakan konkret.
Hosnan, anggota DPRD Kabupaten Sumenep dari Dapil 7 sekaligus Ketua Fraksi PDI Perjuangan, mengakui bahwa isu ini bukan hal baru.
“Sudah lama itu diusulkan. Sudah pernah saya RDP dengan dinas. Bupati juga sudah bersurat ke provinsi,” ujarnya ketika dikonfirmasi, Selasa (14/10/2025).
Ketika dimintai keterangan mengenai hasil tindak lanjut dari berbagai langkah tersebut, Hosnan memilih tidak menjawab. Pesan konfirmasi yang dikirimkan melalui WhatsApp hanya dibaca tanpa tanggapan.
Nada yang tak kalah mengejutkan datang dari Camat Raas, Subiyakto. Alih-alih menyoroti kebutuhan warganya, ia justru memberikan pernyataan yang memantik tanda tanya.
“Tak minta ganti Camat Raas,” ujarnya singkat saat dikonfirmasi soal harapan masyarakat terhadap kesejahteraan di wilayah kepulauan itu.
Pernyataan itu memunculkan tanda tanya besar mengenai sensitivitas pemerintah kecamatan terhadap keresahan masyarakat. Ketika diminta penjelasan lebih lanjut, Subiyakto juga tidak memberikan tanggapan.
Hingga berita ini diterbitkan, tidak ada keterangan lanjutan baik dari anggota DPRD Dapil 7 maupun pihak Kecamatan Raas. Sementara warga masih menunggu kepastian, kapan janji pemerintah tentang transportasi laut yang layak benar-benar diwujudkan.(*)
Pewarta | : Hainor Rahman |
Editor | : Hainorrahman |