https://jatim.times.co.id/
Berita

Terkait Tayangan Trans7 tentang Pesantren, Adam Rusydi: KPI Harus Tegas

Selasa, 14 Oktober 2025 - 16:50
Adam Rusydi: Tayangan Trans7 Salah Representasikan Tradisi Luhur Pesantren, KPI Harus Tegas Ketua Komisi C DPRD Jatim, Adam Rusydi. (Foto: Dok. Pribadi)

TIMES JATIM, SURABAYA – Ketua Komisi C DPRD Jatim, Adam Rusydi yang pernah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren menyayangkan tayangan salah satu program di stasiun televisi Trans7 yang dinilai telah keliru dalam menggambarkan kehidupan di pondok pesantren.

Menurut Ketua DPD Partai Golkar Sidoarjo ini, tayangan tersebut salah merepresentasikan budaya dan tradisi luhur yang diajarkan kepada para santri, khususnya terkait kegiatan gotong royong santri di Pondok Pesantren.

Adam yang pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Al-Abror, Gresik, ini menegaskan bahwa budaya hormat kepada guru dan etika santri adalah fondasi utama dalam pendidikan pesantren. Sesuai ajaran Kitab Ta'lim Muta'allim, kami bara santri diajarkan bagaimana tentang adab (etika) dan tata cara menuntut ilmu, dengan tujuan agar ilmu yang diperoleh berkah dan bermanfaat, serta menjadi landasan bagi pembangunan karakter santri yang berakhlak mulia.

"Di kami, itu diajarkan kitab Ta'lim Muta'allim. Di sana diajarkan bagaimana kita memiliki adab dan etika terhadap guru, bagaimana kita mengamalkan ilmu agar bermanfaat, barokah, agar berkah dan bisa diamalkan," kata Adam, Selasa (14/10/2025).

Ia secara khusus menyoroti penggambaran kegiatan santri yang ikut serta dalam pembangunan fisik pondok pesantren yang digambarkan dan narasi video di program tayangan Xpose Uncensored di Trans7, yang tayangan tersebut memberikan kesan bahwa para santri dipaksa bekerja layaknya kuli bangunan. 

Hal ini dibantah dengan tegas oleh Adam Rusydi berdasarkan pengalaman pribadinya saat mondok di Pondok Pesantren Al-Abror, Gresik.

"Kami pernah mondok juga, pondok saya juga pernah membangun. Tapi di sana, kita (santri-red) tidak diwajibkan untuk bekerja sebagai kuli yang dinarasikan dalam video yang viral itu. Enggak ada sama sekali," tegasnya. 

"Kita para santri benar-benar sukarela dan bangga. Murni benar-benar ingin membantu pondok pesantren," Sambung Adam Rusydi.

Adam menambahkan, jika kegiatan yang di kalangan santri biasa disebut tradisi Roan atau gotong royong itu justru menjadi pengalaman belajar yang berharga bagi santri.  Bagaimana para santri saat roan bergotong royong membantu Pondok dalam pembangunan fisik, kami tidak dilepas begitu saja, melainkan diarahkan oleh tukang atau orang yang ahli di bidangnya.

"Kita pahami dulu apa itu Roan? Roan itu Gotong-Royong para santri yang diajarkan di Pondok Pesantren. Bagi santri, itu adalah sebuah pengalaman baru dan tidak ada paksaan, bahkan kita para santri senang saat kita bisa membantu pembangunan di Pondok. Bagaimana Kita diajari caranya mengaduk semen, melihat tukang profesional dalam membangun struktur bangunan dan sebagainya. Kita senang, enggak ada paksaan sama sekali," kenang Adam Saat Mondok di Ponpes Al-Abror, Gresik.

Minta KPI Bersikap Tegas ke Trans7

Atas tayangan yang sudah viral didunia maya (medsos red) dan sudah dikonsumsi masyarakat luas tersebut, Adam Rusydi meminta agar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk lebih bijak dalam pengawasan  dan mengambil sikap tegas.

Menurutnya, pihak stasiun televisi seharusnya melakukan verifikasi dan mencari tahu kebenaran di lapangan sebelum menayangkan konten yang dapat memojokkan institusi pesantren.

"Mestinya, pihak Stasiun Televisi mencari tahu dulu kenapa kemudian ada kegiatan pembangunan di pondok pesantren. Tanya santrinya, tanya pengurus ponpes, biar tidak ada disinformasi yang malah menyesatkan atau malah menjadi berita Hoaks, berita tidak benar," Pesanya.

Ia berharap KPI memberikan teguran keras kepada Trans7 dan mendorong pihak televisi untuk segera menarik (take down) tayangan tersebut. Dan meminta maaf secara terbuka, meminta maaf secara langsung kepihak Ponpes dalam hal ini Ponpes Lirboyo Kediri.

Menurut Politisi Muda Golkar ini, sejarah berdirinya negara ini juga dari pondok pesantren, perjuangan para Kiai dan Santri yang ikut dalam merebut kemerdekaan.

"Termasuk pendidikan akhlak, rujukan kita di Ta'lim Muta'allim," tambahnya.

"Saya sesalkan tayangan Trans7 yang menggambarkan bahwa kiai ingin "dituankan" oleh para santrinya, itu tidak benar. Harus diluruskan," Tegas Adam Rusydi.

Adam juga menyinggung bahwa banyak Kiai adalah sosok mandiri yang berwirausaha, dan pondok pesantren merupakan bentuk pengabdian mereka kepada masyarakat dan agama.

"Saat saya modok di Al-Abror Gresik, pengasuh atau Kiai kami sudah punya usaha atau wirausaha Songkok dan baju muslim. Pengabdian Para Kiai, pengasuh di Ponpes adalah bentuk pengabdian dalam menyiarkan ajaran agama, pendidikan agama, akhlak, ilmu bermanfaat, barokah, agar berkah dan bisa diamalkan ke masyarakat oleh para santri," pungkas Adam Rusydi. (*)

Pewarta : Rudi Mulya
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.