TIMES JATIM, BATU – Dinas Kesehatan Kota Batu melakukan pemeriksaan takjil di berbagai pusat penjualan untuk memastikan makanan yang dijual aman dikonsumsi masyarakat selama Ramadan. Pemeriksaan ini dilakukan di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Junrejo, Kecamatan Batu, dan Kecamatan Bumiaji.
Tenaga Sanitasi Lingkungan Ahli Muda Dinas Kesehatan Kota Batu, Esty Setya Windari, S.KM., menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk perlindungan dari pemerintah agar takjil yang beredar bebas dari zat berbahaya.
"Kita langsung ke pusat takjil di tiga kecamatan, mengambil sampel makanan untuk diperiksa kandungan zatnya serta memastikan kebersihan tempat berjualan," ujar Esty.
Pemeriksaan ini bertujuan mendeteksi bahan kimia berbahaya seperti formalin, borax, rhodamine B, dan methanil yellow yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk menyebabkan penyakit degeneratif seperti kanker dan tumor.
Selain pengambilan sampel, petugas juga memberikan edukasi kepada pedagang mengenai kebersihan tempat berjualan dan penggunaan wadah pangan yang aman. "Pedagang harus menjaga kebersihan alat-alat yang digunakan dan menutup makanan agar tidak terkena debu atau dihinggapi lalat," tambahnya.
Pengawasan takjil ini juga menjadi bagian dari pembinaan UMKM oleh Dinas Kesehatan Kota Batu, termasuk edukasi kepada pengelola pangan siap saji. "Kami ingin memastikan takjil yang beredar tidak hanya lezat tetapi juga sehat dan bergizi," ujar Esty.
Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Batu, Dokter Jongky Orris SM, menyatakan bahwa pengawasan makanan dan minuman (mamin) bukan hanya dilakukan saat Ramadan tetapi juga secara berkala. "Alhamdulillah, hingga saat ini belum ditemukan makanan yang mengandung zat berbahaya," katanya.
Pengelola Pusat Penjualan Takjil Karya Bunda Community (KBC), Siti Zulaikha, menyambut baik inisiatif ini. "Pemeriksaan ini sangat membantu meningkatkan kepercayaan pembeli terhadap produk kami," ujarnya.
Dinas Kesehatan juga mengimbau masyarakat untuk memilih takjil yang lebih sehat dengan menghindari makanan yang terlalu manis, berminyak, atau pedas berlebihan. "Pilih makanan yang berserat tinggi dan bernutrisi, serta hindari minuman berkafein atau berkarbonasi," pesan Esty.
Dengan adanya pengawasan ini, diharapkan takjil yang beredar di Kota Batu tetap terjaga kualitasnya sehingga masyarakat dapat menikmati hidangan berbuka yang aman dan sehat.(*)
Pewarta | : Muhammad Dhani Rahman |
Editor | : Imadudin Muhammad |