TIMES JATIM, GRESIK – Gresik Universal Science (GUS) resmi dibuka untuk umum, wisata edukasi digital yang berada di kawasan Islamic Center Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Jawa Timur ini gratis selama liburan akhir tahun.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan bahwa GUS dirancang sebagai wisata edukatif yang memadukan teknologi digital, video mapping, hingga sejarah dalam satu pengalaman yang interaktif.

“Kami melakukan soft launching wisata edukasi digital Gresik Universal Science. Ini menjadi wisata yang sarat nilai edukasi, baik itu digitalisasi, video mapping, hingga sejarah lokal,” ujar Bupati Yani, Jumat (26/12/2025).

Menurut Bupati Yani, pemilihan lokasi di Kecamatan Balongpanggang merupakan bagian dari komitmen pemerataan pembangunan wilayah. Selain itu, GUS juga telah terintegrasi dengan layanan Trans Jatim.

“Lokasinya berada di Balongpanggang dan sudah terintegrasi dengan Trans Jatim, jadi biayanya akan terjangkau. Ini menjadi wisata edukasi yang menarik untuk anak-anak, tidak hanya dari Kabupaten Gresik, tetapi juga kabupaten dan kota tetangga,” imbuhnya.

Bupati Yani berharap, keberadaan GUS dapat menjadi sarana pembelajaran yang menyenangkan sekaligus memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

“Mudah-mudahan ini menjadi alat edukasi yang baik dan bermanfaat untuk masyarakat Gresik,” ujarnya.

Sekretaris Daerah Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman menambahkan bahwa Gedung Gresik Universal Science dibangun menggunakan APBD 2025 yang saat ini telah selesai proses pembangunan. 

"Gedung terdiri dari tiga lantai dengan total 12 zona edukasi," ungkapnya.

Sekda Washil menerangkan, di lantai pertama pengunjung disuguhi Interactive Map Guidance yang berfungsi sebagai panduan digital untuk memahami keseluruhan zona. 

Selanjutnya, zona sejarah Gresik menyajikan perjalanan sejarah daerah, kuliner kha serta zona peta kebudayaan yang menampilkan keragaman budaya dan potensi daerah secara visual dan interaktif.

Kemudian, di lantai dua menghadirkan pengalaman yang lebih imersif melalui Zona Budaya Lokal (Immersive Room) yang memadukan visual, audio, dan teknologi digital. 

"Terdapat zona sejarah islam Gresik yang mengulas peran penting dalam perkembangan Islam di Nusantara. Ada pula Damar Kurung dengan tampilan Mirror Room dengan pendekatan visual reflektif dan modern," imbuhnya.

Sementara itu, pada lantai tiga dirancang sebagai ruang eksplorasi kreatif dan imajinatif. Pengunjung dapat menikmati Interactive Story Wall yang menyajikan cerita-cerita lokal secara digital, zona permainan yang mengajak anak-anak belajar sambil bermain.

"Ada juga zona semesta imaji sebagai ruang edukasi berbasis imajinasi dan kreativitas yang mendorong rasa ingin tahu generasi muda. Ini merupakan bentuk dukungan akan keberlanjutan wisata edukasi berbasis digital di Kabupaten Gresik," ucapnya. (*)