TIMES JATIM, SURABAYA – NIMCA Museum Yogyakarta menggelar 1st Annual Art & Artifact Exhibition bertajuk The Secret of Archipelago mulai 20 September hingga 20 Oktober 2024 di Resto Nine Surabaya.  

The Secret of Archipelago tak hanya memanjakan mata pengunjung dengan daya pikat barang-barang langka. Tetapi juga secara khusus mengajak delapan perupa kaliber internasional. Lukisan Codeisme pertama di dunia karya Doddy Hernanto turut dipamerkan. 

Pria yang akrab disapa Mr D menampilkan empat karya. Satu di antaranya berjudul Secret of Temple. Pengunjung bisa scan QR code dalam lukisan untuk menembus peramban menuju literatur Candi Borobudur. Lukisan ini merupakan buah cipta rasa karsa terbaru dari ahli matematika tersebut.

xxx

Doddy 'Mr D' Hernanto menunjukkan langkah menembus kekuatan arsip dalam lukisan kepada pengunjung pameran, Jumat (20/9/2024).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Kemudian ada lukisan bergambar Soekarno dengan latar gambar rumah sederhana dan siluet wajah sang pelukis yang tersembunyi. Penikmat seni rupa serasa diajak memecahkan sebuah rahasia layaknya ketika Da Vinci membuat lukisan Monalisa. 

Goresan cerdas itu menggabungkan teknik ilusi difusi, graffiti dan coding. Keseluruhan melebur menjadi satu menciptakan sebuah kekuatan besar. Ya, kekuatan arsip sejarah.

Jika di dua lukisan pengunjung masih bisa berlama-lama untuk memecahkan misterinya, masih ada literasi lengkap tentang Albert Einstein. 

"Lukisan ini berkonten, gabungan teknologi artificial intelligent pada pengerjaan animasi. Sementara pengkodingan tetap analog," kata pria kelahiran Mojokerto, 24 November 1961 tersebut, Jumat (20/9/2024) malam.

Bagi Mr D, arsip adalah kekuatan. Setiap generasi bisa belajar dari sejarah. Sebagaimana lukisan Codeisme mampu menjadi arsip yang tersimpan dalam maha data.(*)