https://jatim.times.co.id/
Berita

Suara Burung, Suara Bumi: MEL Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan Lewat Kicauan

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 13:05
Tweet for the Planet: Ketika Kicauan Burung Jadi Alarm Kondisi Bumi Pameran “Tweet for the Planet: Suara Burung, Suara Bumi” menampilkan puluhan foto burung hasil dokumentasi Malang Eyes Lawping dan peserta open submission terpajang rapi. (Foto: Mohammad Ulil Abshar Maulidi/TIMES INDONESIA)

TIMES JATIM, MALANGMalang Eyes Lawping (MEL) kembali menggelar kegiatan tahunan berupa pameran dan kuliah tamu dengan tema "Tweet for the Planet: Suara Burung, Suara Bumi."

Acara berlangsung pada 11–12 Oktober 2025, bertempat di MCC Workshop Kriya lantai 4 untuk pameran, dan Amphitheater lantai 5 untuk kuliah tamu.

Ketua pelaksana, Dewi Anggraini, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan keanekaragaman burung serta meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.

"Kami ingin masyarakat tahu bahwa burung tidak hanya bisa dikenal melalui tampilan visual, tetapi juga dari suaranya. Dari suara itu, kita bisa tahu bagaimana kondisi lingkungan di sekitar," ujarnya.

Tema "Tweet for the Planet: Suara Burung, Suara Bumi" dipilih sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi alam. Menurut Dewi, suara burung menjadi salah satu indikator kesehatan bumi.

"Kalau suara burung mulai jarang terdengar, itu pertanda bumi sedang tidak baik-baik saja," jelasnya.

Rangkaian kegiatan MEL tahun ini terdiri atas dua bagian, yaitu pameran fotografi burung Indonesia dan kuliah tamu dengan materi tentang bioakustik.

Tweet-for-the-Planet.jpgSoundbooth “Tweet for the Planet” menghadirkan pengalaman mendengarkan suara burung asli dari berbagai daerah di Indonesia melalui situs Xeno-canto. (FOTO: Mohammad Ulil Abshar Maulidi/TIMES Indonesia)

Kuliah tamu yang digelar pada Sabtu, 11 Oktober, membahas ilmu bioakustik, yaitu bidang yang mempelajari suara makhluk hidup, khususnya burung.

Materi tersebut mencakup cara mengenali spesies burung melalui suara, karakteristik suara burung di habitat urban, semi-urban, dan non-urban, hingga alasan mengapa burung cenderung bangun lebih pagi dibanding manusia.

Sementara itu, pameran fotografi menampilkan hasil karya anggota MEL serta peserta dari luar melalui program open submission.

"Sekitar 80 persen karya berasal dari dokumentasi anggota MEL saat pengamatan, dan 20 persennya dari open submission," kata Dewi.

Pada tahun ini, panitia sebenarnya membuka dua kategori karya, yakni fotografi dan sketsa burung. Namun, karena karya sketsa belum memenuhi kriteria kurasi, hanya kategori fotografi yang dipamerkan.

Proses penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan komposisi, pencahayaan, kejelasan subjek, serta kualitas gambar agar hasil cetak tetap tajam dan menarik.

Pameran juga menampilkan suara burung asli yang dapat didengarkan melalui sound booth yang terhubung ke situs Xeno-canto.

Potret-Curik-Bali-Leucopsar-rothschildi-yang-bertengger.jpgPotret Curik Bali (Leucopsar rothschildi) yang bertengger di antara dahan pepohonan menampilkan pesona burung endemik Indonesia yang kini berstatus terancam punah. (FOTO: Mohammad Ulil Abshar Maulidi/TIMES Indonesia)

Pengunjung bisa melihat foto burung sambil mendengarkan suaranya, disertai informasi seperti nama ilmiah, persebaran, dan status konservasi dari setiap spesies.

Dewi menambahkan, seluruh burung yang dipamerkan merupakan burung yang ditemukan di Indonesia.

"Kami fokus pada burung-burung Indonesia karena ingin menumbuhkan kesadaran bahwa keberadaan burung di sekitar kita sangat penting. Kalau suaranya mulai menghilang, berarti ada yang perlu diperhatikan di lingkungan itu," ungkapnya.

Sebagai subdivisi dari PSDM HMD Biologi Universitas Negeri Malang, Malang Eyes Lawping berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan edukatif seperti ini setiap tahun.

"Harapannya, kegiatan ini bisa menambah wawasan masyarakat dan menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan. Karena kalau burung masih berkicau, berarti bumi kita masih baik-baik saja," kata Dewi. (*)

Pewarta : TIMES Magang 2025
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.