TIMES JATIM, BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) setempat, terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) di Bumi Blambangan.
Salah satu upayanya yaitu dengan menggelar uji kompetensi gratis untuk warga yang belajar di lembaga kursus dan pelatihan, dengan program pembelajaran yang berbeda di antaranya yaitu, komputer, perhotelan, bahasa inggris, dan tata rias pengantin.
Kegiatan yang diikuti 325 peserta ini, diharapkan warga Banyuwangi akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan kompetensi mereka, sekaligus mencetak SDM yang lebih siap dalam dunia kerja.
Kali ini, uji kompetensi digeber di 5 titik, di antaranya di Santika Hotel Banyuwangi untuk bidang perhotelan, Aula Untag Banyuwangi sebagai tempat uji kompetensi Bahasa Inggris, LKP PTCC dan LKP Print sebagai tempat uji kompetensi komputer, serta uji kompetensi tata rias pengantin di pendopo SMPN 1 Banyuwangi.
Pada kesempatan ini, acara uji kompetensi dibuka langsung oleh Kepala Dispendik Banyuwangi, Suratno.
Dalam paparannya, dia mengaku, sangat bersyukur program Banyuwangi Ayo Kursus dapat berjalan lancar tiap tahunnya.Pasalnya, kegiatan tersebut menjadi salah satu faktor penunjang bagi kematangan kemampuan masyarakat Banyuwangi, khususnya generasi muda.
"Kegiatan ini sangat penting untuk memperkuat benefit yang dimiliki. Selain itu, diharapkan generasi muda juga memiliki pola pikir bertumbuh yang harus dipupuk dan dikembangkan untuk generasi unggul kedepan," kata Suratno saat membuka kegiatan uji kompetensi 2023 di Aula Untag Banyuwangi, Minggu (1/10/2023).
Dia menambahkan, setelah ini tidak cukup hanya sertifikat kompetensi yang hanya dimiliki tapi kemampuan soft skill juga harus terus diasah untuk tetap eksis di bidangnya masing-masing. Tentu yang paling utama yaitu, pola pikir terbuka dan membaur terhadap lingkungan serta kebiasaan mudah bergaul yang positif untuk membangun relasi.
"Saya juga meminta kepada seluruh generasi muda untuk meningkatkan ilmu digitalisasi sebagai penunjang keberhasilan dan menggapai kesuksesan," ujarnya.
Kepala Bidang Pendidikan Masyarakat Dispendik Banyuwangi, Nuriyatus Sholeha saat meninjau uji kompetensi tes program pembelajaran Bahasa Inggris, di Aula Untag Banyuwangi. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Masyarakat Dispendik Banyuwangi, Nuriyatus Sholeha menyampaikan, bahwa kegiatan ini diikuti 325 orang dari berbagai program pembelajaran LKP yang terbagi di beberapa lokasi uji kompetensi.
“Untuk tata rias pengantin ada 20 peserta dengan 30 model yang dirias. kemudian untuk perhotelan diikuti 65 peserta dan 180 peserta untuk Bahasa Inggris. Sedangkan untuk uji kompetensi komputer diikuti 60 peserta,” jelasnya.
Perempuan yang akrap disapa Nuri ini menjelaskan, pelaksanaan uji kompetensi ini bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK), dengan mendatangkan penguji untuk hadir menguji serta Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang ada di Banyuwangi.
“Bagi peserta uji kompetensi yang memenuhi standar uji akan mendapatkan sertifikat lulus atau kompeten dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK)," tuturnya.
Kegiatan ini telah mendapatkan dukungan positif dari masyarakat Banyuwangi. Banyak warga yang antusias untuk mengikuti uji kompetensi ini dan berharap dapat meningkatkan kualifikasi mereka dalam dunia kerja.
Salah satu peserta uji kompetensi Muhammad Rizal mengaku senang bisa mengikuti uji kompetensi gratis yang diselenggarakan oleh Dispendik Banyuwangi. Pasalnya, ketika nanti dia lulus dan mendapatkan sertifikat, legalitas tersebut dapat menunjang untuk mencari kerja.
“Semoga program ini terus ada di setiap tahunnya, karena sertifikat yang didapatkan dapat menjadi poin plus kami saat bersaing di dunia kerja,” kata pria yang akrab disapa Rizal ini mengapresiasi kepedulian Pemkab Banyuwangi. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Ronny Wicaksono |