https://jatim.times.co.id/
Berita

Kuatkan Siber Pesantren, PCNU Malang Rumuskan Gerakan Santri Digital

Selasa, 28 Oktober 2025 - 08:42
Kuatkan Siber Pesantren, PCNU Malang Rumuskan Gerakan Santri Digital Suasana rembug digital PCNU Kabupaten Malang di Warung Pedas Tangkilsari, Tajinan, Senin (27/10/2025).

TIMES JATIM, MALANG – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang rumuskan gerakan santri digital untuk memperkuat peran pesantren di ruang siber pasca mencuatnya kasus pemberitaan Trans7 yang dinilai menyesatkan dan merugikan marwah pesantren.

Langkah tersebut dirumuskan melalui Kopdar dan Rembug Digital yang digelar di Warung Pedas Tangkilsari, Tajinan, Senin (27/10/2025). Sejumlah lembaga dan badan otonom NU seperti RMI, LPTNU, ISNU, Lakpesdam hingga perwakilan media ikut hadir dalam forum tersebut.

Sekretaris PCNU Kabupaten Malang yang juga Rektor Universitas Al-Qolam Malang, Gus M. Adib, menyatakan bahwa NU harus lebih terorganisir dalam menjaga ruang digital agar pesantren tidak lagi menjadi korban framing media.

“Ruang digital hari ini adalah arena perang narasi. Santri tidak boleh hanya reaktif, tapi harus hadir sebagai pengendali arah opini publik,” tegasnya.

PCNU Kabupaten Malang menilai kasus Trans7 menjadi alarm penting bahwa pesantren wajib terhubung dengan perkembangan teknologi informasi. Forum ini menghasilkan beberapa arah gerakan strategis yang akan dijalankan secara kolektif di lingkungan NU.

Gerakan tersebut mencakup kampanye literasi digital untuk santri dan masyarakat pesantren, pembentukan Cyber Santri (Cyber Troop NU) sebagai tim kontra-narasi, serta penguatan sinergi dengan media dan komunitas kreatif dalam memproduksi konten keislaman yang menyejukkan.

Menurut Gus Adib, media sosial saat ini menjadi ruang publik baru yang sangat menentukan cara publik memaknai pesantren, kiai, dan santri. Di sinilah pentingnya kesadaran digital dibangun secara sistematis di kalangan warga NU.

“Narasi tentang pesantren bisa dikemas negatif kalau kita tidak hadir memberi makna. Maka kita harus menjawab dengan karya, literasi, dan konten positif,” ujarnya.

PCNU menegaskan, santri memiliki modal kuat dalam menyebarkan nilai Islam rahmatan lil ‘alamin di dunia maya. Namun modal tersebut harus diikuti keterampilan baru dalam membaca algoritma, literasi media, hingga kemampuan produksi konten kreatif.

“Santri bukan hanya penjaga kitab kuning, tapi juga penjaga peradaban digital. Ini jihad intelektual di zaman baru,” tambah Gus Adib.

Program-program turunan lain juga tengah disiapkan, termasuk advokasi kebijakan ruang digital bersama pemerintah daerah dan integrasi literasi digital ke dalam kultur pendidikan pesantren.

PCNU Kabupaten Malang mengajak seluruh stakeholder pesantren, kampus, hingga komunitas media untuk bersatu dalam barisan gerakan santri digital nasional.

“Misi kita bukan semata membela kiai dan pesantren, tapi menjaga akal sehat publik agar tidak dikuasai kebencian dan disinformasi,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.