TIMES JATIM, BANYUWANGI – Gunung Raung kembali menunjukan peningkatan aktivitas vulkanis. Terbaru gunung setinggi 3332 mdpl itu mengeluarkan magma di dalam kaldera.
Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung mengamati adanya cahaya api yang terpantau melalui CCTV. Dalam rekaman, terlihat awan yang berhembus di atas puncak Gunung Raung memantulkan warna merah api.
"Memang semalam terlihat di CCTV. Secara kasat mata tidak terlihat karena itu (sumber cahaya api) ada di dalam kaldera," kata Petugas PPGA Raung, Burhan Alethea, Senin (25/1/2021).
Burhan mengatakan, cahaya merah api muncul pada Minggu (24/1/2021) sekira pukul 22.00 WIB. Cahaya berwarna merah itu muncul di awan dari pantulan sumber cahaya yang diduga adalah magma yang sudah keluar.
"Itu lah yang dinamakan letusan strombolian. Ada lontaran batu pijar dan lava di dalam kaldera seperti pada umumnya letusan Raung. Terpantau sejak malam hingga pagi," ungkap Burhan.
Sehari sebelumnya muncul awan putih diatas permukaan puncak. Burhan memprediksi, awan putih itu muncul karena keluarnya magma dari dalam kaldera Gunung. Magma yang keluar melewati lokasi yang memiliki kandungan uap air. Sehingga muncul uap putih di puncak gunung.
"Jadi magma sudah keluar. Ditandai pagi hari awan kelabu menjadi putih beberapa jam, kemudian malam hari terlihat cahaya api di asap yang muncul," ujar Burhan.
Pengamatan PPGA Raung, gempa hembusan lebih besar dibandingkan dengan gempa tremornya. Hal ini dikarenakan magma sudah keluar dan berada di kaldera. Sebelumnya, gempa tremor lebih dominan dibandingkan dengan gempa hembusan, karena magma mencari jalan keluar di permukaan kaldera.
"Ada perbedaan sejak asap putih keluar. Kegempaan hembusan berbanding terbalik lebih besar hembusan dari tremor. Kalau asap kelabu kemarin mendobrak jalan keluar magma dari atas dan sekarang terbuka malah terbalik," tandasnya.
Data 6 jam pengamatan PPGA Raung tertulis Gunung terpantau jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 300-500 m di atas puncak kawah. Asap mengarah ke timur dan teramati cahaya api dari CCTV.
Untuk kegempaan, gempa hembusan terjadi 56 kali dengan amplitudo 1-17 mm serta durasi : 30-95 detik. Gempa Tremor Non-Harmonik terpantau 56 dengan Amplitudo 2-12 mm dan durasi: 113-232 detik. Tektonik Jauh terjadi 2 kali dengan amplitudo 8-9 mm, S-P 13-28 detik dan durasi : 41-78 Detik.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI meningkatkan status Gunung Raung dari level I (normal) menjadi level II (waspada). Hal ini menyusul adanya erupsi yang terjadi pada Kamis (21/1/2021) dini hari. (*)
Pewarta | : Rizki Alfian |
Editor | : Faizal R Arief |