TIMES JATIM, JOMBANG – JOMBANG - Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang tak pernah menyerah untuk mendorong moderasi dalam beragama di tengah masyarakat. Maka tak heran jika Gus Dur menjadi bapak semua agama dan keyakinan.
"Gus Dur telah pergi meninggalkan kita. Namun, jasa beliau masih terkenang bagi kita. Semoga kita selalu bisa meneladani spirit perjuangan Gus Dur, beliau adalah Bapak Pluralitas, Bapak Toleransi serta Bapak Semua Agama dan Keyakinan," ujar Toni Harsono, Ketua Klenteng Gudo Jombang saat haul Gus Dur ke-12 yang diselenggarakan oleh Masyarakat Lintas Agama dan Keyakinan Jombang, Rabu (22/12/2021) malam kemarin.
Dalam acara Haul Gus Dur ke 12 tersebut juga dihadiri oleh tokoh agama dari semua agama di Jombang seperti tokoh masyarakat Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu dan aliran kepercayaan.
Mereka saling tukar pikiran mengenai keberagaman dan kerukunan menjalin kehidupan bermasyarakat. Kegiatan tersebut dikemas dalam dialog kebangsaan yang diisi oleh Novi Basuki, Sumrambah Wakil Bupati Jombang, dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jombang.
Menurut Toni melalui perjuangan Gus Dur, semua bisa hidup dengan damai, beribadah dengan tenang, dan menjalankan keyakinan sesuai dengan apa yang diyakini, tanpa saling curiga, tanpa membenci satu sama lain, dengan tetap menjunjung tinggi semangat persatuan, semangat toleransi dan saling menghargai.
"Mari hal baik ini kita lanjutkan hingga anak keturunan kita," harap Toni.
Sementara itu, Zulfikar Damam Ikhwanto Ketua PC. GP Ansor Jombang yang juga penggagas Rumah Toleransi sebagai wadah kerukunan umat beragama di Jombang berharap kegiatan seperti ini bisa ditingkatkan.
"Sebagai bapak pluralisme, Gus Gur selalu terkenang bagi kita. Kami berharap, kita bisa meneladani dan meneruskan perjuangannya," ungkapnya.
Seperti yang diketahui, Gus Dur terkenal sebagai bapak pluralisme karena sifat kebajikannya yang selalu membela kaum kecil dan membela semua umat bergama minoritas. Sikap tersebut yang membuat umat beragama minoritas di Indonesia sangat menghargai Gus Dur meskipun ia sendiri merupakan seorang muslim yang beda keyakinan dengan orang yang dibelanya. (*)
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Faizal R Arief |