TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Ada yang menarik perhatian publik, saat fit and proper test Kapolri baru, Komjen Listyo Sigit Prabowo. Yakni kehadiran ketua Konferensi Polwan Sedunia, Brigjen Pol Ida Oetari Purnamasasi. Siapa sangka, jika wanita berhijab itu, berasal dari kota kecil, yakni Probolinggo, Jawa Timur.

Bahkan warga Probolinggo sendiri tidak tahu, ditanya nama Brigjen Ida Oetari Purnamasasi. TIMES Indonesia pun, berkesempatan untuk silaturahmi ke kediaman orang tuanya. Di gang meranggi, jalan Cokroaminoto, Kebonsari Kulon, Kanigaran, Kota Probolinggo.

Brigjen Ida Oetari Purnamasasi, merupakan putri pertama pasangan Loekito (83) dan Titik Poernomowati (75). “Kalau dari trah keluarga saya, maupun bapak, tidak ada latar belakang militer. Jadi prestasi dia, memang karena kerja kerasnya sedari gadis,” tutur Titik, Rabu (27/1/2021).

Kendati sudah berusia senja, Titik dan Loekito masih segar ingatannya. Keduanya kemudian menceritakan sekelumit masa muda Brigjen Ida Oetari. Ia lahir di Probolinggo, pada 1964 silam. Menempuh Pendidikan sekolah dasar di Taman Siswa. Lalu dilanjutkan ke SMP Negeri 1 Kota Probolinggo, dan masa SMA di SMA Negeri 1 Kota Probolinggo.

Karir di korps baju coklat, bermula ketika Ida Oetari muda menempuh pendidikan kuliah di Akademi Penilik Kesehatan Surabaya. Saat itu Ida mendapat surat wajib militer. “Jika tidak ikut, katanya bisa dipenjara waktu itu,” kenang nenek 13 cucu ini.

Anak perempuan satu-satunya dari 4 saudara inipun, menjatuhkan pilihan pada Angkatan Darat dan Angkatan Laut. Tapi ternyata, justru diarahkan masuk ke Polri. Yang saat itu lebih membutuhkan.

“Setelah tes dan lolos, akhirnya diterima menjadi polisi, sampai sekarang. Karirnya sejak dulu itu, murni karena prestasi. Tidak ada kami mengeluarkan sepeserpun untuknya,” lanjut Titik.

Hingga saat ini, karir Brigjen Pol Ida Oetari semakin menanjak. Di antaranya, menyandang bintang satu pada 2013 lalu, sekaligus menjadi polwan termuda yang menjadi jenderal saat itu. Prestasi gemilang rupanya masih berpihak pada ibu satu anak ini. Ia terpilih sebagai Ketua Konferensi International Association of Woman Police (IAWP).

Tak hanya membanggakan, prestasi ini juga menjadi tonggak sejarah. Ida menjadi polwan pertama Indonesia yang menjabat posisi tersebut. Terbaru, Ida menjadi salah satu pendamping fit and proper test Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

“Kalau dibilang keras sih tidak, dia itu lebih pada disiplin dan suka organisasi, seperti saya,” kata sang ibu.

Dari prinsip dasar itulah, disebut Titik, sebagai kunci sukses sang anak. Semangat Ida, sebagai kakak tertua sekaligus wanita satu-satunya, menginspirasi tiga adik laki-lakinya. Walau tidak berkiprah di dunia militer, ketiga adiknya sukses di sektor swasta.

Prestasi gemilang Brigjen Ida Oetari, diharapkan bisa menjadi penyemangat dan pembakar api gairah generasi milenial saat ini. baik di kota kelahirannya Probolinggo, maupun seluruh dunia.

“Tidak ada namanya kota kecil atau daerah itu. Selama ada semangat dan keinginan gigih untuk berusaha, pasti bisa,” sebutnya.

Sementara itu, bagi Brigjen Ida Oetari sendiri, performance menjadi kunci utama untuk bisa sukses di institusi Polri. “Setiap orang punya performance yang berbeda. Karena kita dilihat banyak orang, maka performance itu menjadi kunci yang pertama untuk dapat sukses di institusi kepolisian,” kata Ida, dilansir dari idntimes.com.

Ia pun menambahkan beberapa tips lain agar para polisi perempuan lain dapat meraih jabatan tinggi sepertinya. Selain performance yang baik, harus melakukan perubahan dan membangun jejaring yang baik dengan atasan maupun bawahan.

“Selain performance, melakukan perubahan. Kamu juga harus tahu bagaimana berkomunikasi dan membangun jejaring yang baik dengan atas maupun bawahan. Itu menjadi penting karena mereka adalah support system kita nantinya,” sebut Brigjen Pol Ida Oetari Purnamasasi, jenderal sukses asal Probolinggo. (*)