TIMES JATIM, BANYUWANGI – Permasalahan sampah ternyata kembali menjadi keluhan masyarakat Banyuwangi, Jawa Timur. Kondisi tersebut terungkap ketika Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Jawa Timur, Michael Edy Hariyanto, SH, MH, menggelar serap aspirasi di Dusun Warengan, Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi, Sabtu malam (12/8/2023).

Dalam forum itu, Cici, salah satu warga menyampaikan bahwa dia selama ini kesulitan dalam membuang sampah. Terlebih di daerahnya tidak ada petugas khusus yang bertugas memungut sampah dari rumah warga.

“Selama ini kita kesulitan membuang sampah, karena tidak ada tempat pembuangan sampah. Akhirnya kadang sampah ditumpuk lalu dibakar, atau dibuang ke sungai,” katanya.

Menanggapi kondisi tersebut, Michael yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi mengungkapkan bahwa permasalahan sampah bukan hanya dialami oleh masyarakat Desa Bubuk saja. Tapi juga dikeluhkan oleh masyarakat se Bumi Blambangan.

“Bahkan, Banyuwangi, sempat mengalami darurat sampah. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, kebingungan mencari lokasi tempat pembuangan sampah,” ucapnya, Minggu (13/8/2023).

Hingga akhirnya, Michael menyerahkan tanah miliknya didaerah Desa Karangbendo, Kecamatan Blimbingsari, untuk menjadi lokasi pembuangan sampah rumah tangga yang dihasilkan seluruh masyarakat Banyuwangi. Namun beberapa waktu berjalan, tiba-tiba muncul aksi penolakan dari masyarakat Desa Badean, Kecamatan Blimbingsari terhadap keberadaan tempat pembuangan sampah tersebut.

Disinyalir gerakan warga itu muncul akibat adanya aksi provokasi. Buktinya, kini warga pendemo dikabarkan kebingungan membuang sampah.

“Kalau saya, tempat pembuangan sampah dibuka atau ditutup, tidak ada masalah. Apalagi saya menyerahkan tanah saya untuk tempat pembuangan sampah juga tidak dapat apa-apa,” tutur Michael.

Berkaca pada permasalahan ini, dia mengajak masyarakat untuk senantiasa mengedepankan kepentingan bersama. Dan bukan berpatokan pada emosi sesaat, atau bahkan ajakan para pihak yang tidak memberi solusi dari sebuah permasalahan.

Dan kepada masyarakat Desa Bubuk, dia berkomitmen akan membantu menyelesaikan permasalahan sampah yang dihadapi.

“Kami akan mengupayakan kendaraan pengakut sampah, jadi masyarakat tidak perlu lagi menumpuk sampah dipekarangan rumah. Karena itu juga tidak baik untuk kesehatan,” ujarnya. (*)