TIMES JATIM, BONDOWOSO – Meskipun belum ada partai politik yang secara resmi mendeklarasikan bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup). Namun Pilkada 2024 di Bondowoso berpotensi mempertemukan dua kiai untuk saling berebut kursi bupati.
Sebab dari sekian politisi dan tokoh yang masuk bursa bakal calon bupati Bondowoso. Kini sudah mengerucut pada dua nama yang sama-sama pimpinan pondok pesantren.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bondowoso dengan perolehan kursi terbanyak, 16 kursi pada Pemilu 2024, memastikan akan mengusung KH Abdul Hamid Wahid alias Ra Hamid sebagai calon kepala daerah.
Ra Hamid adalah putra salah satu pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Kiai Wahid Zaini. Saat ini Ra Hamid menjabat sebagai rektor Universitas Nurul Jadid (Unuja).
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Bondowoso kembali berpotensi menjadi lawan PKB di Pilkada Bondowoso tahun ini dengan mengusung petahana sebagai bacabup, KH Salwa Arifin.
Dua partai agamis ini juga pernah saling berlawanan di Pilkada 2018 Bondowoso. Saat itu PPP yang mengusung Salwa Arifin keluar sebagai pemenang.
Ketua DPC PPP Bondowoso, Salwa Arifin dipastikan akan maju kembali dalam perhelatan Pilkada yang akan digelar November mendatang. Namun masih menunggu rekomendasi dari Pondok Pesantren Sukorejo Situbondo.
Sekjen PPP Bondowoso, Barri Sahlawi Zain memastikan PPP sudah secara resmi mengusung kembali KH Salwa Arifin maju Pilkada 2024.
Bahkan kata dia, pengurus anak cabang (PAC) PPP se-Bondowoso sudah satu suara untuk mengusung pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Ulum Tangsil Wetan tersebut.
Ditanya soal potensi lawan yang juga berlatar belakang ulama. Barri Sahlawi mengaku tidak mau ikut campur urusan calon partai lain.
“Saya tidak lagi memikirkan partai lain karena yang saya pikiran adalah PPP. Bagaimana PPP menjadi pemenang dan memiliki bupati dengan visi membangun Bondowoso jadi lebih baik,” kata dia.
Menurutnya, KH Salwa Arifin pernah menjabat sebagai bupati 2018-2024, sehingga pengalaman itu menjadi satu pembelajaran berharga agar kedepannya lebih baik.
Anggota DPRD Bondowoso ini juga yakin, keputusan PPP untuk mengusung petahana dalam perhelatan nanti sudah benar. “Untuk merebut kepemimpinan daerah harus yakin dan sangat yakin,” imbuh dia.
Ia juga mengungkapkan, keputusan yang diambil PPP juga berdasarkan pada survei lembaga formal maupun informal tentang elektabilitas Kiai Salwa. “Bahwa elektabilitas Kiai Salwa Arifin masih cukup tinggi,” imbuh dia.
Sementara Ketua DPC PKB Bondowoso, H Ahmad Dhafir memastikan partai besutan Muhaimin Iskandar ini akan mengusung KH Abdul Hamid Wahid.
“Untuk calon PKB sendiri sudah final itu, sudah fiks. Sudah tidak bisa dibongkar lagi,” jelas dia saat dikonfirmasi, Jumat (3/5/2024) kemarin.
Pihaknya akan segera berkomunikasi dengan sejumlah partai politik untuk menyampaikan visi dan misi membangun Bondowoso bersama.
Terkait bakal pendamping Ra Hamid yang masih tarik ulur. Menurutnya, dinamika seperti itu lumrah terjadi dalam politik. Apalagi melihat potensi calon yang diusung PKB sangat kuat.
Dalam kontestasi politik kata dia, tidak ada kata lawan. Bahkan dia berharap partai politik bisa bersama-sama nanti. Apalagi semua yang keluar dari Parpol baru hanya statement.
“Tapi saya yakin bukan sekedar statement, tetapi arah komitmen partai-partai itu membangun Bondowoso lebih baik,” tegas Ketua DPRD Bondowoso tersebut. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pilkada Bondowoso Potensi Kiai Vs Kiai: PKB Yakin Terpilih, PPP Optimistis Menang
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |