TIMES JATIM, BONDOWOSO – Puluhan petani Dusun Kerang Krajan, Desa Kerang, Kecamatan Sukosari, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mendatangi kantor desa setempat, Senin (8/1/2023).
Kedatangan mereka adalah untuk menyampaikan aspirasi atas ketidakpuasan kinerja ulu-ulu air.
Para petani tiba di Balai Desa Kerang sekitar pukul 10.00 WIB. Tetapi Pj Kepala Desa dan Sekdes tidak ada di kantor desa.
Warga pun mengaku kecewa karena tidak ditemui oleh pemerintah desa. Kemudian dengan mengendarai pikap, warga bergerak menuju Kecamatan Sukosari.
Ternyata di Kantor Kecamatan sudah ada Pj Kades. Beberapa saat kemudian datang juga Sekdes. Akhirnya warga menyampaikan aspirasi. Bahkan dalam kesempatan tersebut, sejumlah petani naik pitam.
Salah seorang petani, Abdul Wafi mengatakan, sebelum Kades lama habis masa jabatannya, lebih dulu meng-SK ulu-ulu air. Tetapi yang di-SK ternyata bukan orang yang biasa mengairi sawah warga.
“Ya kami protes dan tidak terima. Karena yang diangkat tidak berpengalaman dalam irigasi,” kata dia.
Menurutnya, petani protes karena ulu-ulu air tersebut akan dipakai selamanya dan petani yang akan merasakan kinerjanya.
“Ini kan petani yang akan memakai, pengangkatan ulu-ulu air seharusnya atas hasil musyawarah. Sejauh ini petani tidak dilibatkan,” terang dia.
Sejak awal pengangkatan, warga sudah protes, karena kinerjanya tidak sesuai harapan petani.
Memang petugas sebelumnya tidak mendapat SK, tetapi sudah lama bekerja dan mengairi sawah warga karena meneruskan kinerja bapaknya yang sudah meninggal dunia.
“Tetapi yang di-SK malah orang yang tidak tahu apa-apa tentang pertanian di dusun kami,” imbuh dia.
Warga sudah melakukan beberapa upaya agar ulu-ulu air diganti kepada warga yang sudah biasa bekerja.
Puluhan petani kemudian berkumpul dan menyatakan sikap, dan sebanyak 54 petani bertanda tangan agar petugas ulu-ulu air diganti.
Setelah itu, sekitar pertengahan Desember 2023, sejumlah petani bertemu dengan Pj Kepala Desa. Tetapi pihak desa mengaku masih akan me musyawarahkan hal itu.
Namun beberapa hari tidak ada kabar, kemudian warga datang ke kecamatan. Saat itu ditemui Pj Kades dan camat.
“Hasilnya memang mau cari solusi, satu minggu kemudian tetap tidak ada kabar,” jelas dia.
Satu minggu setelah itu, warga balik ke Balai Desa ditemui PJ Kades, Sekdes dan dihadiri Camat.
“Pak camat menginstruksikan agar segera diselesaikan. Pj Kades berjanji satu hari selesai untuk mengangkat ulu-ulu air yang diinginkan petani. Ternyata hampir satu minggu tidak keputusan,” jelas dia.
Oleh karena itu kata dia, hari ini warga menggeruduk Balai Desa dan Kecamatan Sukosari. “Pokoknya hari ini harus selesai,” tegas dia.
Hingga berita ini ditulis, perdebatan antara puluhan petani dan Pj Kades Kerang masih alot. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |