TIMES JATIM, JAKARTA – Setidaknya dua orang telah dipastikan tewas setelah terinjak-injak di luar stadion di selatan kota Basra, Irak, tujuh jam menjelang final Piala Teluk Arab pada Kamis (19/1/2023) siang tadi.
"Puluhan lainnya terluka dalam insiden itu,” kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Al Jazeera.
Penyerbuan terjadi di luar Stadion Internasional Basra pada Kamis sekitar tujuh jam menjelang pertandingan final antara negara tuan rumah Irak dan Oman.
Final Piala Teluk Arab itu antara Irak dan Oman yang digelar di Stadion Palm Trunk di selatan kota Basra, Irak yang berkapasitas 60.000 kursi.
Menurut laporan media, sedikitnya 27 orang mati lemas dan menderita luka-luka selama kecelakaan itu.
Ribuan penggemar tanpa tiket mulai berkumpul di luar stadion itu sejak fajar dengan harapan bisa menyaksikan pertandingan internasional kandang yang jarang terjadi yakni antara Irak dan Oman yang akan dimulai pukul 12:30 IST.
Musibah itu terjadi meski Mayor Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Khaled Al-Mahna telah mengeluarkan imbauan agar para fans itu menghindari stadion.
Beginilah kerumunan besar penggemar sepak bola yang berkumpul sejak subuh di luar stadion Irak. (Foto: Dohanews)
Juru bicara kementerian luar negeri, Al-Muhanna juga telah menyerukan kepada para penggemar yang tidak memiliki tiket itu untuk tidak berkumpul di depan gerbang kota olahraga, untuk menyelamatkan hidup mereka.
"Pasukan keamanan hadir dan waspada untuk keadaan darurat apa pun," katanya. Ia menambahkan bahwa ada area lain untuk menonton pertandingan di layar raksasa yang telah disediakan.
Dilansir Al Jazeera, Kementerian dalam negeri Irak mengatakan selain dua orang tewas juga ada sekitar 80 lainnya terluka dalam penyerbuan pada hari Kamis siang tadi.
Tuan rumah Irak akan menghadapi Oman di final Piala Teluk Arab delapan negara pada pukul 19:00 (16:00 GMT) pada Kamis sore ini.
Ribuan penggemar tanpa tiket itu telah berkumpul di luar stadion sejak subuh dengan harapan bisa menyaksikan pertandingan internasional kandang yang langka itu.
Setelah beberapa dekade perang, invasi dan ketidakstabilan, Irak menjadi tuan rumah Piala Teluk delapan negara.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan kerumunan besar terus bertambah saat orang-orang didorong bersama.
Penyerbuan terjadi setelah Gubernur Basra, Asaad Al Eidani, mengimbau masyarakat untuk tidak berduyun-duyun ke stadion, terutama yang tidak memiliki tiket.
"Ini bisa menyebabkan citra sempurna negara kita, yang menjadi tuan rumah acara ini, ternoda hanya beberapa jam sebelum upacara terakhir," katanya waktu itu.
Basra adalah sebuah kota di Shatt al-Arab di Jazirah Arab, yang diperkirakan memiliki populasi 1,4 juta jiwa.
Piala Teluk Arab yang diadakan di Basra, adalah turnamen sepak bola besar pertama yang diselenggarakan oleh Irak setelah lebih dari 40 tahun. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |