TIMES JATIM, LAMONGAN – Pukul sembilan, Selasa (6/5/2025) suara komando menggetarkan lapangan. Tanda dimulainya TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 tahun 2025 di Kabupaten Lamongan.

Upacara pembukaan berlangsung khidmat. Bupati Lamongan, Dr. H. Yuhronur Efendi berdiri tegap sebagai Inspektur Upacara.  Mengusung tema “Dengan semangat TMMD mewujudkan pemerataan pembangunan dan ketahanan nasional di wilayah,” TMMD hadir sebagai sinar bagi Desa Kebalankulon.

Di barisan tamu kehormatan, tampak Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Batara Alex Bulo, Dandim 0812 Lamongan, serta jajaran Forkopimda. Semua hadir, bersatu, menyatu dalam semangat membangun dari desa.

“TMMD bukan hanya pekerjaan membangun jalan. Tapi membangun sinergi antara TNI, Polri, Pemerintah, dan rakyat,” ucap Bupati dengan lantang.

Sasaran fisik program ini nyata. Jalan penghubung antara Kebalankulon dan Kudikan akan dibangun sepanjang 690,2 meter.

Disusul rabat beton jalan desa sepanjang 137,5 meter. Tak hanya itu, sepuluh unit rumah tidak layak huni (RTLH) akan disulap menjadi hunian yang layak dan aman.

Saluran irigasi ditingkatkan. Tembok penahan tanah dibangun. Fasilitas olahraga diperbaiki. Satu unit irigasi perpompaan (IRPOM) akan hadir menopang pertanian warga.

Tapi TMMD tidak berhenti pada fisik. Ia menyentuh sisi manusia. Menyapa jiwa. Ada penyuluhan, sosialisasi, pelayanan kesehatan, donor darah, hingga perpustakaan keliling. Semua gratis. Semua untuk rakyat.

Dandim 0812 Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan, juga menegaskan komitmen kuat TNI. “Tidak ada hari libur. Satu bulan penuh. Mulai 6 Mei hingga 4 Juni 2025. Semua harus tuntas. Ini pengabdian,” ujarnya tegas.

Ia menambahkan, TMMD adalah wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat. Bukan sekadar slogan. Tapi kerja. Keringat. Dan kasih pada negeri.

Dalam rangkaian pembukaan, ribuan warga datang. Mereka antusias. Ada pelayanan SIM keliling dari Polres. Ada pasar murah dari Disperindag. Ada layanan adminduk, pengobatan gratis, hingga layanan keagamaan.

Kapolres Lamongan, AKBP Agus Dwi Suryanto, mengatakan bahwa sinergi lintas sektor ini adalah kekuatan besar. “Kami hadir untuk memastikan pelayanan berjalan tertib, aman, dan merata,” katanya.

Acara ditutup dengan simbolik penandatanganan berita acara. Disusul penyerahan alat dari Dansatgas kepada Bupati. Dan satu momen berkesan: penanaman bibit produktif. Sebuah simbol dari tumbuhnya harapan baru di tanah desa. (*)