TIMES JATIM, BANYUWANGI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi turun langsung ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Banyuwangi usai 112 siswa diduga mengalami keracunan produk Makan Bergizi Gratis (MBG). Kedatangan wakil rakyat ke sekolah tersebut untuk memastikan penyebab dan kondisi para pelajar yang terdampak.
Rombongan DPRD yang dipimpin oleh Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi, Patemo dengan didampingi sekretaris komisi Ratih Nur Hayati, ST, serta para anggota Pramudita Maharani Saputri, Umi Kulsum, SH, Zamroni, SH, dan Suwito, pada 24 Oktober 2025 kemarin, disambut oleh Kepala Sekolah MAN 1 Banyuwangi, H. Sugeng Maryono. SPd, MM beserta jajaran guru dan staf.
Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi, Patemo menyampaikan bahwa pihak sekolah sudah menyampaikan kronologinya penyebabnya kepada anggota dewan. Akan tetapi, masih belum bisa memastikan penyebab dari keracunan tersebut adalah MBG.
“Kita tunggu saja hasil dari Labkesda Banyuwangi, apakah MBG ini yang menjadi penyebabnya atau memang ada faktor lain dalam kasus anak keracunan di MAN 1 Banyuwangi,” ujarnya, Sabtu (25/10/2025).
Patemo menegaskan, MBG ini merupakan program baru yang masih perlu dievaluasi, agar hasilnya maksimal. Namun, apabila dapur masih belum siap jangan sampai berproduksi.
“Anak-anak kita jangan jadi korban, kalau kemudian aset negara anak-anak ini yang menjadi korban buat apa kita punya program yang bagus tapi membuat sakit anak kita,” tegasnya.
Komisi IV DPRD Banyuwangi juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi yang menemukan beberapa catatan penting dalam penilaian kelayakan sanitasi di Dapur MBG yang berada di Jalan Kepiting, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi.
"Keterangan dari Kadinkes, ada beberapa catatan seperti ventilasi yang masih terbuka sehingga memungkinkan lalat masuk, serta tidak adanya wastafel khusus yang ada hanya kran biasa," jelas Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi, Patemo. (*)
| Pewarta | : Fazar Dimas Priyatna |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |