TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Pemkab Probolinggo, Jawa Timur, menanggung semua biaya penanganan korban jembatan gantung ambruk di Dusun Krajan, Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan, kabupaten setempat, Jumat (9/9/2022).

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko kepada TIMES Indonesia. “Seluruh korban sudah ditanggung oleh pemerintah daerah,” kata pria yang sedang bertugas di Jakarta itu melalui sambungan seluler.

Begitu mendapat laporan kejadian tersebut, Timbul mengaku langsung memerintahkan Sekda Soeparwiyono, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Hasyim Ashari, dan beberapa organisasi perangkat daerah atau OPD terkait datang ke lokasi.

Berdasarkan laporan yang diterima, pelajar SMPN 1 Pajarakan yang sedang jalan sehat dalam rangka Hari Olah Raga Nasional, melintas di jembatan berusia 20 tahun tersebut.

“Menurut info, namanya anak-anak, itu di tengah (jembatan) semua. Terus (jembatan) digoyang-goyang. Bermain lah di sana (di tengah jembatan),” sebut Timbul.

Padahal saat itu, ada sekitar 25 pelajar yang berada di tengah jembatan tersebut. Akibatnya, jembatan penghubung Pajarakan dan Kraksaan itu ambruk lantaran tak kuat menahan beban dan goyangan.

Menurut Timbul, jika jembatan dipakai sewajarnya dan sesuai kapasitas, insyaallah bisa dirawat dan awet. Ke depan ia berharap masyarakat sama-sama merawat dan mengawasi jembatan gantung yang ada.

“Apabila ada hal-hal yang perlu kita tidak lanjuti, semisal ada (bagian) yang retak atau hal yang membahayakan, kita bisa cepat memperbaiki,” harapnya.

Diberitakan sebelumnya, jembatan gantung di Dusun Krajan, Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo ambruk, Jumat sekitar pukul 07.30 WIB. Padahal saat itu, ada puluhan pelajar SMPN 1 Pajarakan yang melintas.

Sebanyak 25 pelajar menjadi korban. Mereka terjun ke sungai, bersamaan dengan ambruknya jembatan dengan panjang sekitar 50 meter tersebut. Olah warga setempat, mereka dilarikan ke Puskemas Pajarakan. Sebagian lainnya dilarikan ke IGD RSUD Waluyo Jati.

Pasca kejadian, sejumlah pejabat Pemkab Probolinggo mendatangi lokasi. Begitu juga dengan polisi. Mereka memasang garis polisi atau police line di lokasi jembatan gantung ambruk tersebut. (*)