TIMES JATIM, MOJOKERTO – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung + dan aliansi masyarakat sipil melakukan demonstrasi menolak Undang-undang atau UU TNI. Kompak mengenakan atribut hitam para pendemo menyampaikan aspirasinya di depan Gedung DPRD Kabupaten dan Kota Mojokerto, Selasa (25/3/2025). 

Demo berlangsung damai dan mahasiswa bisa menyampaikan aspirasi di depan gedung DPRD. Hal unik dalam demo ini tampak salah seorang mahasiswa mengenakan topeng kepala babi. Doa Ya Allah lindungi kami dari para pemimpin jahat juga menggema di tengah suara adzan ashar kala itu. 

Unik, seorang demonstran mengenakan topeng kepala babi, bentuk sindiran terhadap ancaman kebebasan pers, Selasa (25/3/2025). (FOTO: Theo/TIMES Indonesia)

Koordinator lapangan aksi demo, Ambang Muhammad Hendriawan mengatakan bahwa ada 9 tuntutan yang disuarakan mahasiswa kali ini. 

“Pertama, cabut UU TNI yang telah disahkan kemudian yang kedua jaga supremasi sipil, dan yang ketiga ini jangan sampai UU TNI ini melebar sehingga mencederai reformasi,” terangnya kepada awak media, Selasa (25/3/2025).

Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Ayni Zuroh pada saat menandatangani nota kesepakatan dengan para pendemo, Selasa (25/3/2025). (FOTO: Theo/TIMES Indonesia)

Secara lengkap berikut ini 9 tuntunan Mahasiswa Cipayung + aliansi masyarakat sipil di Mojokerto:

1. Cabut Revisi UU TNI
2. Kembalikan TNI ke barak
3. Lawan militerisme
4. Tolak dwi-fungsi ABRI
5. Adil jendral pelanggaran HAM termasuk Jendral Prabowo
6. Non aktifkan TNI yang masuk keranah sipil
7. Tolak perluasan fungsi TNI dalam rana sipil
8. Hentikan segala bentuk pembungkaman PERS
9. Lindungi perempuan dan kaum marginal dari nilai-nilai militerisme yang intimidatif represif dan patriarkis

Dalam demonstrasi ini, para massa aksi ditemui secara langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Ayni Zuroh. Ia mengatakan di hadapan puluhan demonstran akan menyampaikan aspirasi kali ini kepada DPR-RI Komisi I. Pada kesempatan itu pula, Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto menandatangani dokumen nota kesepakatan. (*)