TIMES JATIM, GRESIK – Pabrik Neo Pentyl Glycol (NPG) berkapasitas 30.000 Ton Per Annum (TPA) dibangun oleh PT Petro Oxo Nusantara (PON) di Kabupaten Gresik Jawa Timur.
Pembangunan pabrik baru ini langkah strategis terhadap hilirisasi industri petrokimia nasional sekaligus menjadi pabrik NPG pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
Sejak berdiri pada tahun 1998, Petro Oxo Nusantara terus berkembang sebagai industri 2-EH terhandal.
Presiden Direktur PT Petro Oxo Nusantara Jaya Martapa mengatakan bahwa proyek Neo Pentyl Glycol atau dikenal sebagai NPG, adalah senyawa kimia organik yang dihasilkan melalui proses kondensasi aldol formaldehyde dan isobutyraldehyde.
Dengan teknologi proses hidrogenasi mutakhir, akan menjadi produk berkualitas tinggi dengan dampak polusi dan limbah yang minim terhadap lingkungan.
"Kami yakin, pabrik ini akan menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung hilirisasi industri petrokimia nasional dan akan membuka lebih banyak lapangan kerja bagi warga lokal," katanya usai Grondbreaking pabrik di Gresik, Rabu (4/12/2024).
Dikatakan Jaya Martapa, total nilai investasi mencapai 856 Miliar Rupiah, pabrik NPG berdiri di atas lahan seluas ± 2 Hektar, dengan teknologi yang ramah lingkungan.
"Kami menghadirkan standar baru dalam produksi produk petrokimia berkualitas tinggi," terangnya.
Pembangunan pabrik ini ditargetkan selesai danakan beroperasi April Tahun 2026, NPG berfungsi untuk meningkatkan stabilitas dari produk petrokimia terhadap panas, cahaya dan air.
NPG dalam dunia industri dapat diaplikasikan sebagai sintesis poliester, cat, pelumas, bahan baku produksi unsaturated resin poliester, saturated resin alkyd, busa poliuretan, hingga aditif untuk pelumas bermutu tinggi.
"80% dari total produksi NPG kami akan diekspor ke pasar global, dengan tujuan pasar utama adalah China, India dan Asia Tenggara," jelas Jaya Martapa. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pabrik NPG Pertama di Indonesia Dibangun, Kapasitas Produksi Capai 30 Ribu Ton
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Deasy Mayasari |