TIMES JATIM, JOMBANG – Masyarakat Dusun Santren, Desa Tugurejo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang terbangkan dua balon udara sebagai tradisi perayaan Hari Raya Ketupat atau Lebaran Ketupat , Kamis (20/5/2021).

Dua balon ukuran besar yang dibuat oleh pemuda desa ini, nampak megah saat coba diterbangkan ke udara. Proses penerbangan balon dilakukan di jalan dusun sekitar, disaksikan puluhan mata warga.

Gotong royong dalam proses menerbangkan balon ini butuh waktu sekitar 30 menit. meski tidak terlalu tinggi, terlihat masyarakat sekitar mulai dari anak kecil, remaja, pemuda dan orang tua begitu antusias. 

Rofiuk Huda (20) salah satu pemuda yang terlibat dalam pembuatan balon udara ini mengatakan, tradisi menerbangkan balon ini sudah berlaku sejak ia kecil, bertahun-tahun lalu. Meski zaman sudah makin modern, katanya tradisi ini tidak boleh hilang.

"Tradisi seperti ini harus dibudayakan agar tidak hilang. Setiap tahun pasti ada untuk memperingati hari raya ketupat," ucapnya saat diwawancarai wartawan. Kamis (20/5/2021).

Dua balon udara ukuran besar ini, dibuat oleh pemuda sekitar dengan menggunakan bambu dan plastik sebagai bahan dasar. Para pemuda desa, mengumpulkan dana untuk membeli bahan lewat iuran setiap orang.

Balon yang dibuat membutuhkan waktu sekitar 2-3 hari, sebelum akhirnya diterbangkan dengan menggunakan uap yang dihasilkan dari api. Tradisi balon udara ini menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat sekitar.

Meski tradisi ini terbilang membahayakan tampak masyarakat tidak ingin tradisi ini hilang dan punah dimakan zaman. Menurutnya, tradisi ini bukan hanya sebuah tradisi namun juga menjadi simbol dari Hari Raya Ketupat atau Lebaran Ketupat dan menjadi hiburan tersendiri.

"Budaya seperti ini jangan sampai hilang. Biar generasi yang dibawah tahu bahwa tradisi (terbangkan balon udara) ini tidak dimakan zaman," pungkas Rofiuk Huda.(*)