TIMES JATIM, SURABAYA – Menikmati alam di Gunung Baung selalu membawa kebahagiaan tersendiri. Kicau suara burung, gemericik air dan hijaunya daun membuat pikiran segar kembali.
Sekedar menghilangkan penat dari hiruk pikuk perkotaan, Kedai Baung mempunyai cara yang berbeda dalam memanjakan wisatawan.
Kedai Baung terletak di Kawasan TWA Gunung Baung, Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Kedai ini menawarkan eksotisme alam, dengan deretan pepohonan yang masih begitu rindang. Tidak jauh dari kedai, Coban Baung terlihat dari anjungan yang dibuat pemilik kedai. Airnya memancar deras memberi kehidupan bagi petani sekitar.
Arlin, pengunjung yang juga merupakan konten kreator afiliator tengah mengabadikan momen keindahan alam saat berkunjung di Kedai Baung. (FOTO: Hamida Soetadji/TIMES Indonesia)
Keberadaan Coban Baung merupakan daya tarik tersendiri bagi pengunjung kedai. Sembari menikmati beraneka hidangan. Mulai dari jemblem, sampai jajanan kekinian. Tak lupa kopi dari berbagai lereng Gunung Arjuna juga ada. Begitu pula minuman hangat seperti wedang uwuh, jahe, sereh dan wedang rempah.
“Yang kami tawarkan jajanan rumah seperti jemblem, tahu, donat kentang. Minuman dari kopi, wedang jahe, wedang uwuh. Pilihan minuman selain kopi dan wedang, ada jus buah,” ujar Erik, Pramu Saji Kedai Baung.
Suasana Kedai Baung yang nyaman dan jauh dari kebisingan. (FOTO: Hamida Soetadji/TIMES Indonesia)
Selain minuman, makanan berat seperti sego sambel, sego ndeso, nasi goreng, Mie Godog Jawa dan Mie Goreng Jawa. Kebayang kan makan sego sambel sambil mendengar kicauan burung di alam terbuka? Sambil memandangi pohon-pohon yang dibiarkan tumbuh liar dan lebatnya hutan.
Kedai Baung berada di Area Hutan BKSDA Kawasan TWA Gunung Baung di Desa Wisata Kertosari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Luas Kawasan TWA Gunung Baung 195,5 hektare. Kawasan hutan Gunung Baung yang berada 501 meter di atas permukaan laut ditetapkan sebagai taman wisata alam pada 11 September 1980—sebelumnya berstatus cagar alam sejak 6 Juni 1959.
“Yang datang ke sini kebanyakan keluarga, kalau Sabtu Minggu pasangan remaja yang paling banyak. Hampir setiap hari 50 pengunjung yang datang. Turis mancanegara sering juga datang ke sini,” tutur Erik.
Untuk menjaga kelestarian alam, pemilik kedai tidak memotong pohon yang berada di sekitar kedai. Hanya penataannya saja yang diatur, agar pengunjung nyaman dan tetap menikmati suasana alam.
Kedai Baung sering juga digunakan konten kreator sebagai latar ketika membuat video atau vlog, dengan latar belakang alam yang alami inilah mereka memilih lokasi sebagai ruang berkreasi.
“Kedai Baung sangat nyaman, asri dan sepi. Saya tadi mengambil beberapa video untuk konten dari berbagai angle. Suasana alam seperti ini menarik dan tidak membosankan,” ujar Arlin, afiliator dari Surabaya.
Ia yang datang dengan anaknya usai menempuh ujian perguruan tinggi negeri, datang ke sini sambil refreshing bersama keluarga. Dirinya memanfaatkan fasilitas Kedai Baung sebagai latar untuk membuat konten.
Keberadaan Kedai Baung awalanya tidak banyak yang tahu, sejak dua tahun kedai ini berdiri. Lambat laun pengunjung pun mulai mengenalnya melalui sosial media, akun instagramnya @baung_canyon.
Inisiator Kedai Baung Andi Iskandar Zulkarnain yang lebih dikenal dengan nama Andi Gondrong pecinta olahraga outdoor dan lingkungan.
Ingin mengilangkan penat dan tidak jauh dari Kota Surabaya? Kedai Baung salah satu pilihan yang harus kalian coba, dijamin nggak pingin cepat pulang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kedai Tersembunyi di Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Baung
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Deasy Mayasari |