TIMES JATIM, MALANG – UIN Maliki Malang (UIN Malang) memberikan tips mudah untuk mengatasi persoalan hack akun, yang sering kali meresahkan  penggunan instagram.

Kepala PTIPD (Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data), Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Mukhlish Fuadi, menyampaika  ada tiga tips mudah agar tidak mudah kena hack.

Ganti Password Akun Instagram

Fuad menyampaikan langkah pertama yang mudah yakni  menggunakan password yang tidak mudah ditebak oleh manusia atau mesin (brute force).

"Jangan menggunakan tanggal lahir, kota asal, kata atau angka yang mudah ditebak seperti 123456, qwerty, bismillah," kata Fuad.

Ia menyarankan sebaiknya password memiliki minimal 8 karakter dan terdiri dari kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka dan karakter spesial seperti @,#,$,%,&,dll.

Aktifkan Verifikasi Dua Langkah

Fuad mengatakan langkah kedua 
dengan mengaktifkan "Two-Factor Authentification".  Pengaktifan langkah ini sangat mudah, dengan memberika. Dua kali pengaman jika terjadi serangan hack.

Rutin Periksa History

Fuad menyarankan pengguna media sosial untuk tidak mengabaikan pemeriksaan History atau Login Activity. Pemeriksaan ini sangat bermanfaat untuk memantau bila ada aktivitas yang mencurigakan segera ubah password.

"Penyebab seringnya kena hack diakibatkan oleh kelalaian dan kekurangwaspadaan pengguna," ujar Fuad kepada TIMES Indonesia, Jum at (29/1/2021).

Fuad menambahkan saat ini masih banyak pengguna yang salah dalam menjaga kerahasiaan akunnya karena lupa logout ketika akses akun pribadi di perangkat orang lain atau perangkat umum. 

"Para pengguna Smartphone masih banyak yang tidak cerman dalam mengakses website atau mengunduh aplikasi," kata Fuad.

Tim IT UIN Malang ini juga menyarankan jangan terlalu detail mengumbar data privasi. Ia juga menyarankan menyimpan password di media atau lokasi yang mudah ditemukan oleh orang lain.

"Bijaklah dalam menjaga privasi. Bahaya yang ditimbulkan apabila kena hack utamanya adalah privasi bisa berkembang ke kerugian sosial dan finansial," pungkas ahli TI UIN Maliki Malang ini. (*)