TIMES JATIM, PAMEKASAN – Peralihan status IAIN Madura menuju Universitas Islam Negeri (UIN) menjadi target utama dalam masa kepemimpinan rektor baru Dr. H. Saiful Hadi.
Penyampaian tersebut disampaikan usai dilantik oleh Kementerian Agama di gedung Kementerian Agama jalan M.H Thamrin No.6 Jakarta Pusat. Dr. H. Saiful Hadi menggantikan rektor periode sebelumnya yakni Mohammad Kosim.
"Jadi raihan utama yang ada di lembaga IAIN Madura adalah tranformasi menuju UIN. Artinya apa yang kurang di Kampus akan kita benahi bersama," ungkap Dr. H. Saiful Hadi, Rabu (27/4/2022).
Mantan aktivis PMII Pamekasan tersebut meminta civitas akademik baik dosen maupun mahasiswa untuk berkontribusi dalam mencapai raihan prestasi akademik yang ada di IAIN Madura.
"Kita tahu jurnal kita prestasinya sangat tinggi dan manajemen kelembagaan punya sertifikat Internasional Organization for Standardization (ISO). Hal-hal semacam inilah yang kita perlu dirawat dan pelihara," ungkapnya.
Mantan Kaprodi MPI ini juga menyampaikan bahwa dirinya selesai dilantik punya tugas yang tidak kecil dan tidak ringan. "Artinya punya tugas memelihara prestasi yang telah diperoleh rektor sebelumnya. Jadi ini menjadi catatan sejarah. Setiap masa ada catatan sejarah yang berkelanjutan," imbuhnya.
Di Kementerian Agama, kata Dr. H. Saiful Hadi, ada indikator utama yang dilakukan yaitu yang berkaitan moderasi beragama. "Moderasi beragama ini tidak hanya diskursus akan tetapi menjadi bagian penting yang perlu kita implementasikan baik di lingkungan kampus atau berdampak kepada masyarakat secara umum. Ini yang kita upayakan bersama-sama," urainya.
Selanjutnya, ia mengatakan ada teks lain apa yang diinginkan rektor baru dan kementerian agama yaitu Digital Community of Modern Religion.
"Yang menjadi tegline bersama menuju kearah IAIN Madura menuju simbol dan menjadi kampus yang mengukuhkan moderasi beragama dan akan berdampak kepada sosial dan masyarakat luas pada umumnya. Sedangkan yang lain yang menunjukkan upaya prestasi," katanya.
Selanjutnya 2024 IAIN Madura, kata Dr. H. Saiful Hadi, harus akreditasi unggul. Ini berdampak pada program yang masif. Pada tahun 2023 pasti dibutuhkan kebijakan reakreditasi 50 persen prodi harus unggul. "Sesuatu yang dibutuhkan ke depannya adalah prestasi akademik seperti mahasiswa yang siap berkontribusi dalam kehidupan dan keilmuan di masyarakat. Dinamika ini akan bersinergi antara dosen dalam menuju prestasi yang unggul sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing," katanya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Resmi Dilantik, Rektor Baru IAIN Madura Bakal Pelihara Prestasi Menuju UIN
Pewarta | : Akhmad Syafii |
Editor | : Faizal R Arief |