https://jatim.times.co.id/
Pendidikan

Pj Bupati Bondowoso Diskusi Bareng Petani di A Beg Rembeg, Dapat Keluhan Begini

Senin, 29 April 2024 - 20:53
Pj Bupati Bondowoso Diskusi Bareng Petani di A Beg Rembeg, Dapat Keluhan Begini Pj Bupati Bondowoso memberikan bantuan pada petani dalam acara A Rembeg Bereng (FOTO: Prokopim for TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BONDOWOSO – Pj Bupati Bondowoso Bambang Soekwanto menyerap aspirasi petani melalui kegiatan “A Beg Rembeg” atau rembug bareng di Desa Bajuran, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso, Senin (29/4/2024). 

Rembug bersama petani itu bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat terkait pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat di Bumi Ki Ronggo.

Pada kesempatan itu, Pj Bupati Bambang Soekwanto  didampingi Pj Sekda Haeriyah Yuliati, Kapolres AKBP Lintar Mahardono serta perwakilan Kodim 0822.

Turut hadir di acara itu jajaran, Forkopimcam, para kepala desa dan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan).

Salah satu yang menjadi keluhan petani pada kesempatan itu diantaranya adalah pembangunan infrastruktur.

Warga Desa Bajuran menyampaikan berbagai masalah terkait jalan, irigasi, dan akses listrik di beberapa desa.

Dalam acara tersebut, Pj Bupati, Kapolres, Pj Sekretaris Daerah memberikan bantuan beras, telur untuk, penanganan stunting, dan benih jagung kepada petani.

Pj Bupati, Bambang Soekwanto berkomitmen untuk terus mendengar dan merespons aspirasi masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan bersama.

“Pemerintah daerah akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan, serta mengalokasikan anggaran yang cukup untuk proyek-proyek tersebut,” kata dia.

Pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan ini, meski dengan keterbatasan anggaran, namun program-program ini bisa diakomodasi, berkat sinergitas antara Pemkab dan Pemerintah Desa.

Salah satu contoh bentuk sinergitas yang telah dijalin yakni dengan pemerintah Jirek Mas, yang menyepakati bantuan dan pelatihan petani.

Hal itu bisa diakomodasi melalui Dana Desa, sedangkan Pemkab Bondowoso akan menganggarkan untuk perbaikan jalan desa.

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan dialog antara Pj Bupati dengan petani, PPL maupun kades. Salah satu permasalahan yang disampaikan terkait murahnya harga kunyit. Petani meminta bantuan kepada Pemkab melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. 

Sementara untuk menambah value dari komoditi kunyit yang dijual, maka harus diproses terlebih dahulu. Oleh karena itu Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan telah menyiapkan alat pengeringan kunyit dengan menggunakan tenaga surya.

Pemrosesan ini sangat berpengaruh terhadap harga jual, harga kunyit di petani dibanderol Rp.2 ribu per-kilogram.

Namun jika kunyit dirajang dan dikeringkan. Harganya bisa naik delapan kali lipat, yakni Rp. 16 ribu per-kilogram.

Jelas upaya ini akan mendongkrak penghasilan petani kunyit yang selama ini hanya mengandalkan penjualan mentah.

Para petani, khususnya petani kunyit menyuarakan keinginan terkait murahnya harga pasar, mereka berharap ada perhatian dari pemerintah untuk mendapatkan bantuan dan akses pasar yang lebih luas. (*)

Pewarta : Moh Bahri
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.