TIMES JATIM, SURABAYA – Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag Surabaya) menerapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ/daring). Kebijakan kuliah jarak jauh ini diambil seiring semakin merebaknya wabah Coronavirus Disease (Covid-19) serta penyataan resmi WHO yang mengubah status infeksi Covid-19 menjadi pandemi.

Penerapan kuliah jarak jauh ini disampaikan melalui surat edaran resmi Rektor Untag Surabaya Dr Mulyanto Nugroho, MM, CMA, CPA, tertanggal 14 Maret 2020. Disebutkan dalam edaran itu, kebijakan pembelajaran jarak jauh akan berlangsung mulai 16 Maret hingga 21 Maret 2020. Kuliah ini berlaku untuk program D-3, S-1, S-2, dan S-3 melalui berbagai fasilitas yang tersedia, mulai SIAKAD Untag Surabaya, e-learning, mailing list, WA Group, Skype atau sejenisnya.

Sedangkan untuk praktikum dilaksanakan dengan pemberian tugas lain yang relevan. Sementara untuk kegiatan lapangan (KKN, PKL, Magang, pertukaran mahasiswa/dosen dan sebagainya) untuk sementara waktu dikompensasi dalam bentuk kegiatan lain.

Untuk pembimbingan tugas akhir, skripsi, tesi, dan disertasi dapat dilaksanakan secara online.  Mengenai ujian baik proposal, tugas akhir hingga disertasi ditunda hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.

Rektor Untag Surabaya juga menginstruksikan kegiatan mahasiswa baik di dalam maupun di luar kampus ditunda sementara waktu. Termasuk kegiatan pengumpulan massa baik yang mendatangkan orang luar maupun warga Untag Surabaya untuk sementara waktu ditunda.

Sedangkan kegiatan layanan administrasi akademik dan non akademik tetap berjalan seperti biasa.

Dalam edaran itu, Rektor Untag Surabaya mengajak civitas akademika untuk melakukan perilaku hidup sehat dengan lebih sering mencuci tangan menggunakan sabun, mengonsumsi makanan sehat agar lebih meningkatkan daya tahan tubuh, melakukan olahraga rutin. 

"Serta membudayakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia," demikian bunyi salah satu poin dalam edaran Rektor Untag Surabaya perihal kewaspadaan dan pencegahan infeksi Covid-19. (*)