TIMES JATIM, MALANG – UIN Maliki Malang terus berupaya untuk meningkatkan mutu kurikulum berbasis internasional.

Untuk mewujudkan ini, Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Maliki Malang mengadakan workshop pengembangan kurikulum Hybrid  Learning dan Internasional Cyber Learning Class (ICLC) yang digelar pada, (11/8/2022) sampai (13/8/2022) lalu.

Untuk memantapkan pengembangan kurikulum internasional, Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Umi Sumbulah, M.Ag., mengundang Prof. Dr. Dinn Wahyudin, M.Si., dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai narasumber dalam agenda ini.

Dalam pemaparannya, Prof. Dinn menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum berbasis hybrid learning harus mampu menguatkan iman dan taqwa para pendidik maupun anak didiknya.

"Justru ini tujuan utama pendidikan yang sebenarnya. Iman dan taqwa para pendidik maupun anak didiknya harus kuat," jelasnya.

Prof, Dinn saat memaparkan materi. (Dokumentasi HUMAS UIN Maliki Malang)

Ia juga menekankan agar setiap mata pelajaran yang dikembangkan tidak boleh hanya terfokus pada ranah ilmu pengetahuan saja, namun juga harus dikuatkan di aspek kompetensi spiritual.

Dalam kesempatan ini, Prof. Dinn juga menjelaskan bagaimana proses pembelajaran dapat dilakukan melalui synchronous dan asynchronous. Kedua cara ini menurutnya cocok untuk mencapai tujuan kompetensi mahasiswa.

"Komunikasi sinkron merupakan komunikasi pembelajaran yang dilakukan dengan sistem komunikasi real time. Sedangkan komunikasi asinkron adalah komunikasi pembelajaran yang dilakukan dengan tidak serempak, yaitu melalui media perantara," paparnya.

Sivitas akademika saat berfoto bersama sesaat setelah acara selesai. (Dokumentasi HUMAS UIN Maliki Malang)

Apapun kebijakan yang dibuat, pasti akan selalu ada regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah.

Prof. Dinn menekankan agar seluruh tujuan pembelajaran tidak boleh diabaikan. Hal ini bertujuan agar efektivitas dalam pembelajaran bagi mahasiswa, termasuk UIN Maliki Malang, dapat tercapai. (*)