TIMES JATIM, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) dinobatkan menjadi kampus terbaik ke 7 Nasional versi EduRank 2025. Naik 1 peringkat di banding tahun 2024 yang berada di posisi 8.
Kepala UPT Reputasi, Hendrix Yulis Setyawan, menjelaskan bahwa pemeringkatan EduRank menggunakan metodologi yang cukup komprehensif, dengan bobot penilaian 45% berdasarkan kinerja akademik, 45% aspek non-akademik, dan 10% berdasarkan kualifikasi alumni.
Dia menyebut, peningkatan posisi UB dalam pemeringkatan EduRank ini merupakan capaian yang membanggakan, karena menunjukkan kualitas riset dan publikasi UB semakin diakui oleh masyarakat akademik, sebagaimana ditunjukkan oleh tingginya jumlah sitasi.
"Melalui pemeringkatan ini, kita dapat mengevaluasi kinerja riset, eksposur non-akademik, serta reputasi alumni UB dibandingkan dengan universitas lain di Indonesia,” ujar Hendrix.
Lebih lanjut, Hendrix menjelaskan bahwa pemeringkatan EduRank didasarkan pada dua sumber data utama, yaitu OpenAlex dan Ahrefs. OpenAlex digunakan untuk mengukur kinerja riset, termasuk jumlah publikasi dan sitasi yang dihasilkan oleh Universitas Brawijaya, dengan bobot 45% dari total penilaian.
Ahrefs, di sisi lain, digunakan untuk mengukur popularitas dan visibilitas Universitas Brawijaya di dunia maya, khususnya dari aspek SEO (Search Engine Optimization) dan trafik website UB.
“Pemeringkatan EduRank ini tidak mempertimbangkan aspek penilaian dari perspektif dosen eksternal, mitra industri, atau alumni, melainkan hanya berfokus pada kinerja riset dan visibilitas web,” tambah Hendrix.
Hendrix juga menuturkan bahwa meskipun tren jumlah sitasi publikasi UB mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, secara umum mengalami peningkatan signifikan. Total publikasi UB di jurnal bereputasi Q1 meningkat lima kali lipat sejak 2019 hingga 2025.
Kinerja riset UB juga terus mengalami tren positif setiap tahunnya, dengan sedikit penurunan pada 2022 akibat dampak pandemi COVID-19. Pada tahun 2024, UB telah menerbitkan 2.284 publikasi, dan ditargetkan meningkat menjadi 4.000 publikasi pada tahun 2025.
Hendrix menjelaskan bahwa keberhasilan UB dalam EduRank didukung oleh berbagai program prioritas Rektor, yang berkontribusi terhadap peningkatan kinerja riset dan internasionalisasi kampus. Program-program tersebut antara lain pertama peningkatan kualitas riset, termasuk pendanaan penelitian dan kolaborasi akademik.
Program Riset Kolaborasi Internasional, yang dikelola oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), mendekatkan dosen asing dengan dosen UB dengan pendanaan riset yang berorientasi pada publikasi ilmiah. Kedua, Internasionalisasi, yang mencakup Adjunct Professor Program, yaitu program kolaborasi dengan peneliti terkemuka dari luar negeri untuk meningkatkan produksi publikasi ilmiah.
Saat ini, UB telah memiliki hampir 100 Adjunct Professor yang terlibat dalam pengajaran dan riset kolaboratif dan jumlahnya akan terus bertambah. Visiting Lecturer, yaitu program pengajaran yang melibatkan akademisi asing yang ditarget 1000 orang.
Program 3 in 1, yaitu program pengajaran di mana satu mata kuliah diampu oleh tiga dosen dari tiga latar belakang berbeda: dosen internal UB, dosen dari industri, dan dosen asing. Program ini telah terlaksana sebanyak 200 kegiatan setiap tahun di seluruh fakultas UB, yang secara otomatis menghadirkan 200 akademisi asing dan profesional industri setiap tahunnya.
UB Star Program, yaitu program mobilitas 1000 mahasiswa ke luar negeri, dengan output berupa publikasi ilmiah, hasil penelitian, dan pengalaman akademik internasional.
Hendrix menegaskan bahwa pencapaian peringkat ke-7 dalam EduRank ini menjadi bukti konkret bahwa UB terus meningkatkan kinerja akademik dan risetnya secara berkelanjutan.
“Capaian ini menjadi motivasi bagi UB untuk terus berkembang menjadi universitas yang lebih unggul di masa depan,” tutup Hendrix. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Imadudin Muhammad |