TIMES JATIM, JEMBER – Sekitar 200-an lebih mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember (UM Jember) mengikuti prosesi wisuda gelombang pertama di tengah pandemi Covid-19, Gedung Ahmad Zainuri UM Jember, Minggu (11/4/2021).
Di hadapan para wisudawan, Rektor UM Jember, Dr. Hanafi, M.Pd, menyampaikan sejumlah pesan penting.
Di antara pesannya yakni mengingatkan bahwa para peserta wisuda menjadi manusia yang seakan "dilahirkan" kembali.
Prosesi wisuda UM Jember berlangsung di Gedung Ahmad Zainuri UM Jember dengan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. (FOTO: Muhammad Faizin/TIMES Indonesia)
"Saat ini adalah merupakan satu titik, yang diakui atau tidak, bahwa Anda semuanya ini adalah manusia baru, tanggung jawab baru, kemungkinan tidak dapat uang saku lagi, harus cari sendiri," kata Hanafi di tengah acara yang khidmat tersebut.
Hanafi mengatakan bahwa para wisudawan juga akan menghadapi dunia baru selepas dari bangku kuliah.
Karena itu, dia meminta mereka agar siap menghadapi dunia barunya tersebut dengan lebih kreatif.
"Hadapi dunia baru dengan cara baru, jangan menghadapi dunia baru ini dengan cara lama," pesannya.
Selain itu, Hanafi juga berharap bahwa lulusan UM Jember dapat menjadi sosok yang menghargai sifat disiplin dalam berbagai hal.
Karena hal tersebut merupakan kualitas yang harus dimiliki oleh setiap lulusan kampus yang dijuluki Kampus Biru tersebut.
"Orang yang disiplin, tepat waktu, dan menghargai waktu banyak disukai orang. Bahkan orang yang tidak disiplin juga menyukai orang yang disiplin, tepat waktu, dan menghargai waktu," imbuhnya.
Sementara itu, Nikmatur Rohmah, Ketua pelaksana kegiatan wisuda UM Jember tersebut menerangkan bahwa wisuda tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.
Sebelumnya, wisuda digelar dengan sistem drive-thru untuk menghindari risiko penularan Covid-19. Tapi di tahun ini, wisuda dilakukan tatap muka, namun dengan pengaturan ketat.
"Mulai dari wisudawan UM Jember sebelum masuk ke area acara, mereka wajib mencuci tangan, menggunakan handsanitizer, masuk dengan pembagian dua tempat yakni di dalam dan di luar gedung. Kemudian tidak berjabat tangan ketika memindahkan toga dan langsung pulang," bebernya. (*)
Pewarta | : Muhammad Faizin AP |
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |