TIMES JATIM, MALANG – Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang (Unitri Malang) terus mengoptimalkan implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam mewujudkan sumber daya manusia termasuk lulusan Unitri Malang yang unggul dan memiliki daya saing global.
Rektor Unitri Malang Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M.Sc bersama para wakil rektor pada Rabu (30/6/2021) menyampaikan laporan perkembangan kemajuan kampus di Gedung Rektorat Unitri Malang.
"Adanya program MBKM ini saya senang sekali. Dan kampus merdeka memang sudah kita mulai. Untuk mendukungnya, kami giatkan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk pihak industri," kata Prof Eko.
Ia menjelaskan bahwa Kampus Unitri Malang terbuka untuk siapa saja yang ingin belajar. Mahasiswanya datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Memang ia tidak menampik bahwa rata-rata mahasiswa yang kuliah di kampusnya adalah berasal dari Indonesia bagian timur. Meskipun demikian, pihaknya menegaskan semua mendapatkan kesempatan yang sama untuk pendidikan.
"Biaya kuliah di sini bisa dikatakan termurah ya. UKT mahasiswa rata-rata 2-3 jutaan. Sedangkan untuk SPP, 50 persen mahasiswa kami mendapat beasiswa," jelasnya.
Lebih lanjut Prof Eko menuturkan, saat pandemi Covid-19 ada penurunan jumlah mahasiswa baru yakni turun sekitar 500 mahasiswa.
Sebelumnya pandemi, pihaknya bisa menampung sebanyak 1.700 mahasiswa baru dari berbagai program studi.
Unitri Malang memiliki 7 fakultas, 19 program studi dan 9.151 mahasiswa aktif. Sedangkan dari angkatan pertama, kampus ini telah meluluskan 11.915 mahasiswa.
"Semua prodi sudah terakreditasi A dan B. Semua prodi dilengkapi fasilitas laboratorium dan kami kantongi banyak prestasi," ungkapnya.
Rektor Unitri Malang berkomitmen untuk terus ikut berkompetisi di ajang nasional maupun internasional. "Kami punya semangat untuk meningkatkan daya saing," pungkasnya. (*)
Pewarta | : Mohammad Naufal Ardiansyah |
Editor | : Irfan Anshori |